Berdiam diri tanpa mengatakan apapun Jevan masih enggan melepaskan pelukannya pada Kinara ketika mereka sudah sampai di bandara, dia benar-benar tidak ingin Kinara pergi meninggalkannya, tapi tidak mungkin juga menahan Kinara disini. Sama sekali tidak peduli dengan tatapan orang lain kepadanya Jevan semakin mengeratkan pelukannya, biarkan saja setidaknya sebelum Kinara pergi dia akan memeluknya.
Tidak tau apa alasannya, tapi yang jelas Jevan benar-benar tidak ingin Kinara menjauh darinya, dia sangat membutuhkan Kinara dalam hidupnya. Wanita tulus yang sempat dia sia-siakan itu Jevan tidak ingin lagi kehilangannya bahkan rasanya Jevan ingin memiliki Kinara lagi, dia menginginkan wanita itu untuk kembali menjadi miliknya.
Tapi, dia bisa apa semuanya sudah terlalu mengecewakan Jevan sudah sangat melukai Kinara bahkan dengan Kinara yang tetap ingin menemuinya saja sudah menjadi hal yang hebat bagi Jevan.
"Enggak akan terjadi apapun Kinara lo tunggu gue ya? Besok gue akan nyusul lo ke Bali." Kata Jevan.
Kinara hanya mengangguk saja sebagai tanggapan.
"Tolong... Tolong kabarin gue kalau udah sampai dan kabarin gue kalau ada apapun yang terjadi di sana." Kata Jevan lagi.
"Iya Jevan"
Jevan kembali mengeratkan pelukannya, dia benar-benar tidak peduli dengan banyak mata yang menatap mereka.
"Gue akan selalu ada di samping lo Kinara." Kata Jevan.
Tersenyum tipis Kinara menyandarkan kepalanya di bahu Jevan.
"Jangan pernah tinggalin gue ya Ra?" Pinta Jevan.
Pria itu melepaskan pelukannya dan menatap Kinara dengan sendu karena benar-benar tidak rela ditinggalkan.
"Gue nanti kembali lagi Jevan, sekarang gue harus nemenin Mama sama Papa." Kata Kinara sambil tersenyum.
"Gue sayang lo Ra." Kata Jevan pelan.
Jevan terdiam dengan mata yang terus menatap Kinara, tidak mau sama sekali mengalihkan pandangannya meskipun hanya sesaat.
"Besok kan lo mau nyusul gue, jadi kenapa takut sih Jevan?" Tanya Kinara.
"Enggak tau." Kata Jevan yang juga bingung dengan dirinya sendiri.
Baru saja ingin mengatakan sesuatu lagi Teressa sudah memanggilnya.
"Ra.. Sebentar lagi." Kata Teressa.
Kinara tersenyum dan menganggukkan kepalanya, dia kembali menatap Jevan yang semakin tidak rela membiarkan dia pergi.
"Sampai ketemu lagi besok ya Jev." Kata Kinara.
Tidak ada tanggapan apapun yang Jevan berikan, dia menatap Kinara yang masih tersenyum padanya, tapi tidak tau perasaannya mendadak tidak enak dan Jevan malah semakin tidak ingin membiarkan Kinara pergi.
"Nanti gue kabari kalau udah sampai." Kata Kinara.
Melihat Jevan yang hanya diam Kinara mendekat dan kembali memeluknya untuk waktu yang singkat karena penerbangannya tinggal sebentar lagi.
"Gue juga masih sayang lo Jevan." Kata Kinara pelan.
Melepaskan pelukannya Kinara bergegas pergi tanpa menunggu Jevan mengatakan sesuatu karena dia sudah cukup terburu-buru. Pada akhirnya Jevan hanya berdiri sambil menatap Kinara yang sudah berjalan menjauh darinya dengan perasaan yang semakin tidak karuan, tidak tau Jevan takut.
Helaan nafas terdengar Jevan masih tidak bergerak sedikitpun karena dia tau sudah tidak bisa lagi menyusul Kinara ke dalam sana.
"Enggak papa Jevan besok lo bakal temui Kinara lagi." Kata Jevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVAN
Romance"Jangan pergi Ra." Menyakiti Kinara adalah penyesalan terbesar dalam hidup Jevan. "Maaf, kita bisa mulai semuanya lagi dari awal." Tapi, kecewa tidak mudah disembuhkan. Luka yang Jevan torehkan terlalu besar dan begitu sulit untuk dilupakan.