°°°°
Finally aku updateeee💞Happy reading semuanyaaaaaaa❣️
°°°°
B
ertemu lagi dengan kedua orang tuanya membuat Kinara merasa canggung dan takut di waktu yang bersamaan. Keringat dingin mulai membasahi tubuhnya ketika di hadapannya ada Laskar yang tengah menatapnya.
Setelah mengetahui kenyataan bahwa dia bukan anak kandung kedua orang tuanya Kinara jadi semakin takut pada mereka. Dia mulai berpikir tentang semua sikap kasar Laskar padanya dulu.
Apa itu semua karena Kinara yang hanya seorang anak angkat?
"Kinara"
Panggilan itu saja sudah membuat Kinara semakin ketakutan, tapi dia berusaha menutupinya. Kinara tersenyum canggung pada Laskar yang baru saja memanggilnya.
"Tidak kesini bersama Jevan?" Tanya Laskar.
Kinara menggelengkan kepalanya pelan sebagai jawaban.
"Kinara ke sini enggak bilang sama Jevan... Tadi bilangnya mau ke rumah Teresaa." Kata Kinara pelan.
"Kenapa?"
Kinara kembali menggelengkan kepalanya dan enggan menjawab pertanyaan itu.
"Papa ingin minta maaf dan berterima kasih pada Jevan." Kata Laskar yang membuat Kinara langsung menatapnya.
Cukup lama Laskar terdiam hingga dia menghela nafasnya pelan dan mendekat pada Kinara yang membuat wanita itu mengepalkan tangannya kuat-kuat. Rasa takut semakin menghampirinya ketika berada di jarak yang lebih dekat dengan Laskar.
Dan Yunita menyadari hal itu. Dia menggenggam satu tangan Kinara yang terkepal kuat dengan sayang. Berusaha untuk memberikan ketenangan.
"Jevan yang udah membuat Papa bebas kan? Papa mau berterima kasih dan meminta maaf pada dia." Laskar mengatakannya sambil tersenyum tipis.
Kinara tidak mau harus mengatakan, dia hanya menatap Papanya itu dalam diam.
"Maafin Papa untuk semuanya."
Laskar berniat memeluk anak perempuannya itu, tapi Kinara terlihat takut hingga dia bergerak mundur dan menahan tubuhnya untuk semakin dekat.
Helaan nafas terdengar. Laskar tidak bisa memaksa dan hanya bisa menerima akibat dari semua perbuatannya.
"Kinara anak Papa.. Kamu anak Mama sama Papa maaf untuk semua perkataan Papa yang sudah menyakiti kamu." Kata Laskar sambil terus menatap anaknya.
Jantung Kinara berdegup semakin kencang. Bukan meras senang, dia malah panik dan cemas sendiri.
"Kinara... Papa minta maaf."
Kedua orang tuanya itu benar-benar menunggu tanggapan Kinara yang kunjung diberikan. Tapi, dapat Yunita rasakan tangan Kinara yang begitu dingin dalam genggamannya.
"Enggak... Kinara bukan anak Mama sama Papa..."
Kinara mengatakan itu dengan suara bergetar membuat Yunita langsung memeluknya dengan sangat erat.
"Enggak sayang kamu anak Mama." Kata Yunita dengan suara yang sangat pelan.
Laskar hanya diam sambil memperhatikan hal itu dengan perasaan tidak nyaman di hatinya. Sebegitu takutnya Kinara dengan dia sekarang.
"Jangan bilang begitu kamu anak Mama sama Papa." Kata Yunita lagi.
Tapi, bukan senang Kinara malah mengatakan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVAN
Romance"Jangan pergi Ra." Menyakiti Kinara adalah penyesalan terbesar dalam hidup Jevan. "Maaf, kita bisa mulai semuanya lagi dari awal." Tapi, kecewa tidak mudah disembuhkan. Luka yang Jevan torehkan terlalu besar dan begitu sulit untuk dilupakan.