12

19.1K 1.4K 192
                                    

Terlalu bodoh ketika jatuh cinta merupakan kelemahan Kinara sedari dulu dan sepertinya sekarang malah bertambah parah. Meskipun mengetahui betapa brengseknya Jevan dia masih saja bertahan dan mencintai pria itu.

Padahal kalau mau Kinara juga bisa membalas dendam mengingat ada banyak pria yang jatuh hati padanya bahkan termasuk teman Jevan sendiri.

Kali ini kebodohan Kinara benar-benar di luar batas hingga teman-temannya sendiri tak bisa banyak bicara karena sudah kepalang kesal melihat kebodohannya.

Mau bagaimana lagi namanya juga cinta, tapi seharusnya cinta tidak membuat orang segila ini kan?

"Ra sumpah ya kali ini lo udah keterlaluan banget!! Dia ciuman sama cewek lain anjing dan lo enggak marah sama sekali?" seru Teressa dengan wajah memerah karena menahan amarah.

Sekarang Kinara tengah menjadi sasaran kekesalan ketiga temannya yang baru saja mendengar semua cerita tentang Jevan.

"Lo gila Ra! Sumpah lo gila!" Kata Nayara.

"Cowok lo ke rumah cewek lain anjing Ra! Marah kek lo sama dia, tampar gitu mukanya." Ucap Laura dengan penuh kekesalan.

Bahkan Laura yang biasanya bersabar saja sudah tidak tau lagi harus berkata apa.

Kinara menghela nafasnya pelan dan menatap ketiga temannya itu secara bergantian.

"Pake otak lo bego." Kata Teressa sambil mendorong dahi Kinara dengan gemas.

"Ya mungkin aja dia bakal beru...."

"Berubah apaan?! Berubah makin bangsat iya, udah gila lo." Maki Teressa dengan wajah penuh kekesalan.

"Dia enggak sejahat...."

"Tolol, pokoknya lo tolol udah gue cuman mau bilang itu." Kata Nayara lelah.

"Gue yakin kok dia bakal berubah." Kata Kinara masih teguh dengan pendiriannya.

Belum sempat ketiga temannya protes Kinara sudah kembali bicara.

"Gue baru pacaran sama dia tiga bulan, jadi gue belum terlalu kenal dia kan? Jevan udah ngenalin gue ke adiknya dan Reva itu baik, gue juga yakin kalau sebenernya Jevan baik, dia enggak sebrengsek itu mungkin ada alasan di balik semua itu." Ucap Kinara yang terus mencari pembelaan.

"Gimanapun kedepannya nanti gue enggak peduli, tapi yang jelas gue mau jalanin ini sampe gue capek sendiri dan mau nyerah sendiri." Kata Kinara.

Percuma memang mau kita bicara sebanyak apapun kalau orang itu masih belum mau menyerah sia-sia saja. Semua perkataan kita mungkin hanya akan masuk telinga kanan lalu keluar melalui telinga kiri.

"Oke, terserah lo, tapi menurut gue apapun alasannya Jevan tetep brengsek, enggak ada satu alasan apapun yang membenarkan perbuatan dia Kinara." Kata Teressa.

"Teressa bener apapun alasannya yang dia lakuin tetep salah Ra, tapi ya sekarang terserah lo kita cuman mau bilang itu aja." Kata Nayara.

"Saran gue sih cepetan berhenti Ra jangan buat diri lo semakin jatuh ke dalam jurang, lo masih punya kesempatan untuk pergi Ra." Saran Laura sambil menepuk pelan pundak Kinara.

Yang Kinara lakukan hanya diam, tapi sepertinya Kinara belum berniat untuk berhenti.

"Enggak salah kalau lo mau berjuang, tapi jangan sampe lo perjuangin orang yang salah ya Ra?" Kata Teressa.

Kinara hanya mengangguk sebagai jawaban, tapi pikirannya mendadak kacau sekarang.

Apa Jevan pantas diperjuangkan atau tidak?

JEVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang