64

10.6K 955 633
                                    

°°°°
Happy reading allll💞

Jangan lupa vote dan comment bestie😚

°°°°

"

Kak Jevan"

Senyuman manis terbentuk di wajah cantik gadis yang kini tengah duduk di kursi rodanya. Mata indahnya menatap sang Kakak dengan penuh kebahagiaan membuat Jevan tertegun di tempatnya.

Tapi, anehnya Reva tiba-tiba saja berdiri dan menghampiri Jevan yang berdiri tak jauh darinya.

Gadis itu berlari dan melompat ke dalam pelukan sang Kakak yang semakin membuat Jevan membeku di tempatnya karena seharusnya Reva tidak bisa berdiri.

Seharusnya adiknya itu tetap duduk di kursi roda.

"Reva?"

Reva melepaskan pelukannya, dia tersenyum dengan sangat lebar sambil menatap Jevan.

"Kakakk"

"Kamu? Kenapa kamu..."

"Reva udah bisa jalan di sini." Kata Reva yang terlihat begitu gembira.

Menatap adiknya dengan seksama Jevan memperhatikan Reva dari atas hingga bawah kemudian tersenyum dan memeluk adiknya itu dengan sangat erat.

Di ciumnya seluruh wajah Reva hingga membuat gadis itu tertawa pelan.

"Kakak seneng banget ketemu kamu... Ayo kita harus cari Kinara dia pasti seneng banget kalau ketemu kamu Reva." Kata Jevan dengan penuh semangat.

Reva menahan tangan Jevan yang ingin membawanya pergi. Dia menggelengkan kepalanya pelan seraya tersenyum.

"Reva udah enggak bisa pergi kemana-mana lagi sekarang tempat Reva disini." Kata Reva.

"Reva"

"Kak Jevan jangan sedih terus ya? Aku selalu jagain Kak Jevan dan Kak Kinara dari sini." Kata Reva dengan senyuman.

"Ayo ketemu Kinara sebentar." Kata Jevan pelan.

"Aku bahagia banget Kakak udah balikan sama Kak Kinara dan aku juga yakin kalian bakal bisa sama-sama terus,"

Gadis itu kembali memeluk Jevan dengan sayang membuat mata Jevan terpejam untuk sejenak.

"Aku selalu perhatikan kalian dari sini, jadi kalau Kak Jevan marahan sama Kak Kinara aku juga tau, tapi enggak boleh ya? Jangan marahan lagi." Kata Reva.

"Iya"

"Udah baikan sama Mama belum?" Tanya Reva yang membuat Jevan terdiam.

Karena tidak ada jawaban sama sekali Reva melepaskan pelukannya, dia menatap Jevan dengan senyuman tipis di wajahnya.

"Kakak harus berbaikan sama masa lalu, jangan marah terus sama Mama ya? Jangan marah sama Mama karena Reva." Kata Reva sambil berjinjit dan mengusap kepala Jevan dengan penuh kelembutan.

"Kakak kangen sama kamu Reva..."

Reva tersenyum mendengarnya.

"Reva selalu ada sama Kakak di dalam hati Kakak." Kata Reva.

"Kenapa ingkar janji? Katanya enggak mau ninggalin Kakak... Katanya mau lihat Kakak nikah." Kata Jevan dengan nafas tercekat.

"Reva enggak diberikan waktu lebih lama untuk hidup"

JEVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang