'Jevan ketemu sama orang tua lo Ra'
Hal itu dikatakan oleh Teressa yang tanpa sengaja melihat Jevan keluar dari apartemennya ketika wanita itu sedang pergi ke apartemen salah satu temannya yang berdekatan dengan Kinara. Perkataan itu membuat Kinara tidak bisa berhenti berpikir tentang Jevan yang terlihat begitu tidak tenang dan berkata hal-hal aneh yang membuat Kinara bingung.
Orang tuanya memang berada di apartemen miliknya, jadi kalau Jevan pergi ke sana berarti pria itu menemui orang tuanya kan?
Kinara takut kalau orang tuanya bicara sesuatu yang tidak baik pada Jevan hingga membuat pria itu tidak tenang dan takut Kinara pergi meninggalkannya. Padahal tidak mungkin bahkan Kinara yang sekarang merasa takut kalah Jevan akan pergi meninggalkannya karena semua perkataan orang tuanya.
Sekarang Kinara sudah berada di dalam apartemen Jevan dan menatap pria itu tanpa mengatakan apapun.
"Kinara"
Jevan memanggilnya karena tidak tahan dengan keheningan yang terjadi.
"Kinara jangan diam aja, kamu kenapa bisa tau? Aku enggak bicara apa-apa sama Papa kamu." Kata Jevan sambil menggenggam tangan Kinara yang langsung wanita itu lepaskan.
Kinara mendongak dan menatap mata Jevan.
"Papa bilang apa sama kamu? Jangan bohong." Kata Kinara pelan.
"Enggak ada Kinara." Kata Jevan.
"Papa bilang sesuatu yang enggak baik kan? Kamu takut aku pergi ninggalin kamu karena perkataan Papa kan? Papa bilang apa?" Tanya Kinara sambil menatap Jevan yang malah mengalihkan pandangan ke arah lain.
"Enggak..."
"Jevan! Jangan bohong!" Kata Kinara kesal.
Jevan menghela nafasnya pelan dan menatap Kinara yang terlihat kesal.
"Dia cuman bilang aku enggak pantas untuk kamu dan katanya masih banyak pria baik di luar sana yang lebih pantas untuk kamu." Kata Jevan sambil tersenyum tipis.
Kinara langsung menatap Jevan.
"Enggak papa... Aku memang enggak sebaik itu." Kata Jevan yang berusaha untuk tenang.
"Maafin Papa." Kata Kinara dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
"Enggak papa Kinara."
"Jevan mau ninggalin aku ya? Kamu mau pergi?" Tanya Kinara yang langsung di jawab dengan gelengan oleh Jevan.
"Enggak"
"Kamu minta aku untuk jangan ninggalin kamu, tapi gimana kalau kamu yang ninggalin aku?" Tanya Kinara.
Pertanyaan itu tidak bisa dijawab oleh Jevan.
"Kenapa kamu enggak bilang? Kenapa enggak bilang kalau ketemu Papa? Kenapa enggak bilang kalau Papa bicara sesuatu yang enggak baik ke kamu?" Kinara menanyakan itu dengan suara yang sangat pelan.
Jevan hanya diam tanpa memberikan jawaban apapun, dia menatap mata Kinara yang dipenuhi dengan genangan air mata.
"Kamu mau ninggalin aku kan?"
"Enggak Kinara."
"Iya."
"Enggak"
"Iya! Kamu mau ninggalin aku kan? Makanya kamu enggak mau jujur kalau kamu ketemu Papa." Kata Kinara.
"Enggak, bukan kayak gitu Kinara...."
"Terus kenapa? Kamu buat aku kepikiran seharian!" Kata Kinara kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVAN
Romance"Jangan pergi Ra." Menyakiti Kinara adalah penyesalan terbesar dalam hidup Jevan. "Maaf, kita bisa mulai semuanya lagi dari awal." Tapi, kecewa tidak mudah disembuhkan. Luka yang Jevan torehkan terlalu besar dan begitu sulit untuk dilupakan.