°°°°
Holaaa aku updateeeee❣️Baca bismillah dulu gaiss supaya sabar🙏
°°°°
I
sakan Kinara tak kunjung berhenti membuat Jevan merasa begitu cemas karena Kinara terus saja menangis dan meminta dia untuk mengantarnya pergi menemui orang tuanya. Bukan tidak mau, tapi masalahnya Jevan tau kalau saat ini Laskar sedang berurusan dengan polisi dan dia tidak mau Kinara semakin terluka.
Jujur Jevan tidak tau kalau Papanya akan berbuat sejauh ini dia hanya meminta bantuan agar Laskar bisa luluh dan memberikan izin. Bukan sampai membuat laporan ke polisi hingga membuat orang tua kekasihnya itu mendapat masalah.
Sekarang Jevan benar-benar kebingungan harus mengatakan apa pada Kinara.
"Sayang"
Jevan mengusap kedua pipi Kinara dengan sayang, tapi air mata terus mengalir membasahi pipinya.
"Jevan... Mau ketemu Mama..."
"Iya nanti kita ke sana, tapi udah dulu nangisnya." Kata Jevan sambil menatap Kinara dengan penuh permohonan.
"Sekarang.. Mau ketemu sekarang Jevan." Isak Kinara.
"Kalau kamu nangis terus kayak gini aku enggak bakal bawa kamu ke sana." Kata Jevan yang tidak berhenti menghapus air mata di pipi kekasihnya.
Kinara berusaha untuk menghentikan tangisnya, dia menatap Jevan dengan mata sembab juga wajah yang memerah.
"Maaf... Maaf kamu jadi sedih kayak gini sekarang." Kata Jevan pelan.
"Itu enggak bener Jevan... Aku anak Mama." Kata Kinara yang sudah ingin menangis lagi.
"Kinara"
Jevan membawa wanita itu ke dalam pelukannya, dia menciumi puncak kepala Kinara hingga berkali-kali.
"Maaf... Enggak seharusnya aku mencari tau sampai sejauh itu." Kata Jevan dengan penuh rasa bersalah.
Kinara mencengkram kuat bahu Jevan dengan air mata yang kembali turun.
"Please, jangan nangis.. Udah Kinara nangisnya." Pinta Jevan ketika dia mendengar lagi isakan wanita itu.
Melepaskan pelukannya Jevan menatap Kinara yang benar-benar terlihat kacau.
"Mama"
Mata Kinara terpejam dengan air mata yang masih mengalir membasahi pipinya membuat Jevan merasa begitu bersalah. Dadanya ikut sesak melihat Kinara begini, dia ikut merasakan sakit melihat kekasihnya itu menangis hingga sesenggukan.
"Jevan... Mama aku anak Mama... Aku bukan anak angkat." Kata Kinara sambil menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Kinara"
Kinara menutup wajahnya menggunakan kedua tangan dan kembali menangis dengan kuat.
"Ra please... Jangan kayak gini aku minta maaf." Kata Jevan yang benar-benar tidak tega melihatnya.
"Mama"
"Kinara please"
Jevan menarik kedua tangan Kinara yang menutupi wajahnya lalu mendekap tubuh itu dengan begitu erat.
"Iya aku bawa kamu ketemu orang tau kamu, tapi please jangan nangis."
Kinara malah semakin terisak, dadanya terasa begitu sesak, dia ingin bertemu orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVAN
Romance"Jangan pergi Ra." Menyakiti Kinara adalah penyesalan terbesar dalam hidup Jevan. "Maaf, kita bisa mulai semuanya lagi dari awal." Tapi, kecewa tidak mudah disembuhkan. Luka yang Jevan torehkan terlalu besar dan begitu sulit untuk dilupakan.