•••••
"Jadi setelah nganterin cewek lo pulang, lo langsung kesini? Kenapa? Dia enggak bisa kasih apa yang gue kasih ke lo ya Jev?"
•••••
Ratu Kaluna, wanita itu selalu ada bersama dengan Jevan dan teman-temannya.
Bukan hanya dengan Jevan, tapi Ratu dekat dengan semuanya. Namun, dia lebih suka dan lebih sering menghabiskan waktunya bersama dengan Jevan.
Kenapa? Karena Ratu sendiri yang menyerahkan dirinya pada Jevan.
Bukan Jevan yang menggodanya, tapi Ratu yang melakukannya. Dia yang akan mencium pria itu lebih dulu dan dia yang selalu mengundang Jevan untuk datang ke rumahnya.
Seperti sekarang misalnya. Suara mobil yang sangat dia kenali terdengar di pekarangan rumahnya dan Ratu tidak perlu menebak siapa yang datang.
Karena jawabannya pasti Jevan.
Sebelum Jevan sempat mengetuk pintu rumah Ratu sudah lebih dulu membukakan untuknya. Tanpa menunggu waktu lagi wanita itu langsung menyatukan bibir mereka selama beberapa detik.
Perbuatannya itu membuat Jevan tersenyum. Begitu Ratu menjauhkan wajahnya dia masuk ke dalam rumah wanita itu.
"Setelah nganterin Kinara pulang, lo langsung kesini?" tanya Ratu penasaran.
Jevan mengangguk singkat sebagai jawaban. Pria itu duduk di sofa yang langsung membuat Ratu mendekat lalu duduk di pangkuannya.
"Cewek lo enggak bisa kasih apa yang gue kasih ke lo ya Jev?" tanya Ratu yang membuat Jevan tertawa.
Wanita yang kini duduk di pangkuannya itu hanya memakai kaos putih oversize juga hot pants yang menutupi tubuhnya.
Belum sempat Jevan bicara dan memberikan jawaban Ratu sudah kembali mendekatkan wajahnya. Wanita itu menyatukan lagi bibir mereka membuat Jevan tersenyum kala Ratu mulai menggerakkan bibirnya.
Dia mencium Jevan dengan tidak sabaran. Kedua tangannya mulai bergerak mengusap tubuh Jevan lalu membuka satu per satu kancing kemeja yang Jevan kenakan.
Ketika bersama dengan Jevan tidak ada lagi rasa malu dalam diri Ratu. Wanita itu akan menyentuh Jevan lebih dulu dan menggodanya hingga Jevan mau menyentuhnya.
Seperti sekarang Jevan akhirnya mulai menyentuh wanita itu. Satu tangannya menyusup masuk ke dalam kaos oversize yang Ratu kenakan.
Jevan menyentuh kulit mulus itu dengan tangannya. Hal itu membuat Ratu tersenyum dan menghentikan ciumannya.
"Kenapa enggak minta sama pacar lo Jev?" tanya Ratu dengan senyuman manisnya.
Jevan tertawa pelan lalu memberikan jawaban yang membuat wanita itu ikut tertawa.
"Baru pacaran masa langsung minta," kekeh Jevan.
"Gaya lo anjir biasanya cewek enggak kenal juga lo bawa ke kamar," ujar Ratu masih diiringi dengan suara tawanya.
"Yang ini beda Tu,"
Jevan tersenyum miring lalu dia menarik pelan dagu Ratu seraya menyentuh bibir wanita itu dengan jari telunjuknya.
"Yang ini just kiss and cuddle kalo sama lo bisa semua." Kata Jevan.
"Gila."
"Baru tau? Gue gila, tapi lo suka kan?" tanya Jevan sambil tersenyum sinis.
"Anjing."
Makian itu malah membuat Jevan tertawa bukannya tersinggung.
"Kalo dia tau gimana Jev?" tanya Ratu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVAN
Romance"Jangan pergi Ra." Menyakiti Kinara adalah penyesalan terbesar dalam hidup Jevan. "Maaf, kita bisa mulai semuanya lagi dari awal." Tapi, kecewa tidak mudah disembuhkan. Luka yang Jevan torehkan terlalu besar dan begitu sulit untuk dilupakan.