45

15.3K 1.3K 1K
                                    

Mata Daffa menatap sinis kedua orang di hadapannya yang sedang makan, iya makan, tapi sambil bertatapan dan tersenyum satu sama lain membuat Daffa kesal sendiri melihatnya. Nasib sekali pergi kesini sendirian tanpa Bryan dan malah melihat dua orang ini sibuk bertatapan, sudah seperti obat nyamuk saja dia sekarang.

Keduanya juga sama sekali tidak sadar bahwa mereka sedang membuat Daffa kesal sendiri karena tingkah mereka yang sok manis. Seharusnya makan saja tanpa harus bertatapan dan senyum-senyum begitu, menyebalkan sekali rasanya Daffa mau pergi saja, tapi dia belum makan.

"Ini bener-bener deh Bryan kurang ajar banget tega dia sama gue biarin gue jadi obat nyamuk gini." Gerutu Daffa.

Suara itu langsung membuat Jevan menatap Daffa yang terlihat sebal.

"Makan Daf." Kata Jevan sambil tertawa pelan.

"Makan hati gue." Kata Daffa ketus.

Kinara kini menatap Daffa dengan senyuman membuat pria itu mengalihkan pandangan ke arah lain, melihat senyuman Kinara masih tetap membuat jantungnya berdegup kencang.

"Makasih ya Daf udah bantuin gue.. Gue berhutang banyak banget ke lo, Bryan sama Jevan." Kata Kinara.

Kali ini Daffa kembali menatapnya dan tersenyum.

"Santai"

"Gue udah putus asa banget waktu di bandara, takut enggak bisa ketemu kalian lagi." Kata Kinara.

"Sekarang kan udah ketemu dan lo tenang aja karena lo aman disini." Kata Daffa.

"Iya"

"Udah makan dulu." Kata Jevan sambil mengusap pelan pipi Kinara membuat Jevan mendengus kesal.

"Gue banting nih piring nanti." Kata Daffa.

Jevan tertawa lagi ketika mendengarnya, dia sengaja memang, seru juga melihat Daffa kesal begitu.

"Santai aja Daf." Kata Jevan.

"Santai santai lo berdua ngelunjak nih depan gue enggak ngertiin bener." Kata Daffa kesal.

"Jangan marah-marah dong Daf." Kata Kinara sambil tersenyum.

Kali ini Daffa langsung diam, dia berdeham pelan dan mengambil segelas air putih yang ada di dekatnya lalu meminumnya sedikit.

Rasanya dia mau meminta Kinara untuk berhenti tersenyum.

Eh tapi, Daffa juga tidak rela kalau melihat Kinara bersedih.

Senyum itu membuat Daffa selalu berdebar tidak karuan, terlalu manis, senyuman Kinara benar-benar membuat wanita itu terlihat semakin cantik.

°°°°

Daffa sudah pulang, sambil menggerutu.

Sekarang Jevan berdua bersama dengan Kinara di ruang tamu duduk berhadapan tanpa ada yang bicara hanya saling menatap satu sama lain, mereka terus saja bertatapan. Mata Jevan sama sekali tidak mau beralih dari wajah cantik Kinara yang benar-benar membuatnya terpana, dia sadar Kinara sangat cantik bahkan sejak mereka masih berpacaran, tapi memang Jevan saja yang terlalu bodoh saat itu.

Padahal kalau di lihat Kinara bisa dengan mudah mendapat pengganti yang jauh lebih baik dari Jevan, tapi wanita itu tidak melakukannya dan Jevan yang sangat tidak tau diri ini malah menyakitinya. Sudahlah kalau mengingat itu semua Jevan merasa sangat bodoh, dia benar-benar ingin memaki dirinya sendiri.

"Daffa lucu ya Jev?" Kata Kinara membuat Jevan langsung menatapnya dengan tidak suka.

"Enggak." Kata Jevan.

JEVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang