••••
"Ketemu cowok yang red flag abis itu harusnya buat kita lari menjauh bukan malah lari ke pelukannya."
••••
Dress hitam tanpa lengan melekat di tubuh Kinara Rayhana hingga membuat pundak mulus gadis itu terlihat dengan jelas. Rambut panjangnya diikat tinggi-tinggi agar tidak menganggu aktifitasnya.
Bersama dengan ketiga teman baiknya Kinara berada di salah satu club malam yang terletak di ibu kota.
"Ada Jevan"
Kalimat singkat itu berhasil membuat fokus Kinara berpindah. Dia meletakkan gelasnya di atas meja lalu menatap ke sisi kanan dimana pria bernama Jevan itu berada.
Dari tempatnya duduk sekarang dapat terlihat jelas pria itu tengah menikmati minuman dengan dua wanita yang duduk di kedua sisinya.
Pemandangan yang sudah biasa terlihat.
Dia Jevan Abinaka. Pria yang sudah lama Kinara sukai. Satu-satunya orang yang berhasil menarik perhatiannya.
Bukan hanya Jevan, tapi kedua teman pria itu pun terlihat tengah berbincang ria dengan para wanita berpakaian minim.
"Gue bingung kenapa Kinara nolak Kak Gema yang ketua bem dan malah naksir cowok modelan Jevan yang otaknya enggak jauh-jauh dari selangkangan sama dada."
Sindiran itu kembali mengalihkan fokus Kinara pada teman baiknya. Diantara yang lain mungkin gadis itu memiliki penampilan yang sangat berbeda.
Pergi ke club malam dengan celana jeans juga crop top yang dipadukan dengan kemeja hitam yang seluruh kancingnya terbuka.
Dia Teressa Anastasia.
"Pasti Kinara bakal bilang gini.. Dia red flag abis, tapi dia ganteng."
Kalau ledekan itu keluar dari bibir Laura Michelle. Si paling feminim dan sabar diantara mereka.
"Susah kalau udah naksir, mau kepribadiannya jelek juga kalau dia udah naksir bagus aja tuh orang dimatanya."
Nah kalau suara itu berasal dari Nayara Adisti. Salah satu yang paling dekat dengan Kinara dan selalu menjadi tempat curhatnya.
"Padahal kalau Kinara nembak Jevan enggak bakal di tolak." Kekeh Laura.
"Sok tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVAN
Romance"Jangan pergi Ra." Menyakiti Kinara adalah penyesalan terbesar dalam hidup Jevan. "Maaf, kita bisa mulai semuanya lagi dari awal." Tapi, kecewa tidak mudah disembuhkan. Luka yang Jevan torehkan terlalu besar dan begitu sulit untuk dilupakan.