"Halka, kok aku pengen tahu jingkrak ya?"
Syakila yang semula duduk di tepi ranjang beralih naik ke punggung Halka yang sedang tengkurap. "Beli tahu jingkrak ayooo!!" pekik gadis itu girang.
"Turun," titah Halka singkat. Syakila segera turun dari punggung Halka dan memposisikan dirinya dengan duduk bersila di samping cowok itu. Bersamaan dengan itu, Halka beralih duduk--menatap gadis di depannya dengan sebelah alis yang terangkat.
"Tahu apa?" tanya Halka mengernyit.
"Tahu jingkrak!" jawab Syakila antusias. Tak lupa dengan senyum lebarnya.
Kening Halka semakin mengerut bingung. Cowok itu menggaruk tengkuknya tak mengerti. "Apa itu?"
"Ihhh.. tahu jingkrak, Halka. Aku pengen itu!"
Halka mengerjap polos. "Tahunya lompat?"
"Eh, ngadi-ngadi! Mana ada tahu lompat!!" kaget Syakila melotot. "Ck. Masa kamu nggak tau tahu jingkrak sih?!!" manyunnya kesal.
Halka menggeleng beberapa kali.
"Nggak tau beneran??" tanya Syakila tak percaya.
Halka kembali geleng-geleng.
"Ih gemes banget sihhh!!!" Syakila tanpa sadar mencubit gemas kedua pipi Halka. "Suamiku gemwesinn!!" dia menguyel-nguyel pipi sang suami dengan bibirnya yang dibuat-buat.
Halka menangkap kedua tangan Syakila yang ada di pipinya--membawanya turun lalu menggenggam dua tangan mungil sang istri.
"Kamu bener nggak tau apa itu tahu jingkrak?" tanya Syakila.
Halka menggeleng pelan. "Apa itu?"
"Nih nih. Aku kasih tau kamu," Syakila menarik tangannya dari genggaman Halka lalu mencari ponselnya untuk membuka aplikasi pencarian.
"Oke google. Kasih tau suamiku apa itu tahu jingkrak," Syakila bersuara tepat di depan layar ponsel. Selang berikutnya ia mendelik.
"Nah loh. Yang keluar malah gini,"
Halka tersenyum saat melihat tampilan layar ponsel Syakila yang ditunjukkan padanya.
"Aku menikah dengan--" Belum selesai Halka mengeja, Syakila buru-buru membalikkan ponselnya dan menutup layar itu dengan sebelah tangannya.
"Jangan dibaca! Kamu mau nikah lagi?!" sungut Syakila sewot, Halka mendelik kemudian tertawa pelan.
"Siapa yang mau nikah lagi?"
"Kamulah!" tunjuk Syakila ngegas. "Ngapain ngomong nikah-nikah?!!"
"Kan lagi baca, sayang."
Halka mendekatkan wajahnya pada Syakila lalu menaikturunkan kedua alisnya. "Memang dibolehin kalau nikah lagi?"
Mata Syakila melotot sempurna. "Berani kamu?!!"
"Kenapa nggak berani?" Halka bertanya balik seraya menegakkan tubuhnya, cowok itu beralih bersedekap santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALSYA [Selesai]
Teen Fiction‼️WARNING‼️ Cerita nggak jelas. Yang nggak suka lebih baik jangan baca. ✪✪✪✪ "Kita emang pasangan. Gue sebagai majikan, dan lo babu gue. Itu termasuk pasangan kan?" ✪✪✪✪ Syakila terpaksa menikah dengan laki-laki pilihan orang tuanya karena suatu ha...