2 September 2021
"Saya terima nikah dan kawinnya Elliana Annandhita Suhartono binti Agus Suhartono dengan mas kawin tersebut, TUNAI." Ucap seorang lelaki berkemeja putih dengan satu tarikan napas. Sesaat kemudian terdengar kalimat 'SAH' yang terucap dari mulut keluarganya.
Dia Adamsyah Ataullah, lelaki yang menjadi korban dari niat bejat Hilman pada gadis cantik yang sekarang sudah berstatus sebagai istrinya. Gadis itu tertunduk dalam sebelum Akhirnya mengangkat kepala dan mencium tangan Adam untuk pertama kalinya. Jantungnya deja vu sangat cepat.
Adam mengangkat tangan kecil Anna lalu menyelipkan sebuah cincin di jari tengah istrinya. Pun bergantian dengan gadis itu yang melakukan hal serupa.
Akad nikah sederhana dilakukan untuk menghindari amukan warga yang terus menyudutkan Anna dan Adam.
Malam itu semesta masih berpihak dengan dengan Anna. Gadis itu menendang benda pusaka milik Hilman sebelum berhasil melarikan diri. Anna terus berlarian tanpa tahu arah. Pikirannya hanya satu, menjauh dari jangkauan Hilman secepat mungkin.
Hampir saja Anna menjadi korban pemerkosaan temannya. Annandhita tidak tahu kalau sebenarnya Hilman adalah bajingan yang sedang menyamar.
Jam tangan yang melingkar di pergelangan kiri Anna menunjuk pukul satu dini hari saat ia berhasil sampai di jalan sempit. Kampung yang Anna lewati sudah sepi, hanya terdengar gonggongan anjing yang membuat bulu kuduknya berdiri.
Anna tidak mungkin menghubungi Baba ataupun Abangnya disaat penampilan gadis itu sangat berantakan. Kaki telanjangnya dibiarkan menyentuh aspal jalanan sejauh empat kilometer.
Pak Agus, Bu Windu dan Arhan pasti akan menyidangnya habis-habisan. Salah Anna juga si kenapa dia mau? Padahal Ummanya sudah melarang saat Anna meminta izin.
Perasaan takut bercampur marah meleleh menjadi tangisan sendu. Anna mengangis seorang diri di tengah jalan. Pakaiannya sudah berantakan karena Hilman mencopot semua kancing kemeja Anna. Kulot yang bawahnya setengah basah karena deburan air laut. Dan hijab segi empat yang sudah mencong sehingga anak rambut gadis itu terlihat.
Anna memberanikan diri menelpon Desta, sahabat perempuannya yang mendukung Anna dan Hilman untuk menjalin hubungan. Temannya itu juga yang sudah meracuni pikiran Anna hingga mengiyakan ajakan Hilman.
Satu kali panggilan tidak diangkat. Dua kali pun masih belum ada jawaban. Dan terakhir Anna memilih mematikan sebelum suara mbak-mbak operator kembali terdengar. Sudah jam satu dini hari dan Desta pasti sudah tidur, pikirnya.
Anna kembali melanjutkan langkahnya berharap akan ada titik temu di ujung gang ini. Sepertinya sudah hampir setengah jam Anna mengitari kampung yang sama sekali tidak ia ketahui namanya.
Anna berharap semesta menolongnya untuk kedua kali. Anna sangat membutuhkan tumpangan untuk sampai rumah. Ia tidak mungkin semalaman mengitari kampung ini. Badannya pun sudah terasa kedinginan karena angin yang berhembus sangat tidak bersahabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Dosen [ SELESAI ]
Ngẫu nhiên"Saya nggak mau tidur sama Bapak." "Saya bukan Bapak kamu." "Tapi Bapak udah tua, om-om. Saya nggak mau tidur sama om-om." "Yasudah silahkan tidur di bawah, saya tidak memaksa." Kehidupan tenang Adam harus terusik karena kedatangan gadis yang sama s...