🥀52. Manja Mode On 🥀

5.3K 184 11
                                    

Terlentang, tengkurap, miring kanan, miring kiri sudah Anna coba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlentang, tengkurap, miring kanan, miring kiri sudah Anna coba. Namun tetap saja dirinya merasa gusar. Mengikuti kemauan Adam untuk tetap diam di rumah sama sekali tidak menguntungkan. Bayangkan saja, dari empat jam lalu ia hanya diam di atas kasur. Tidak boleh kemanapun selain ke kamar mandi. Benar-benar menjengkelkan satu orang ini.

Menghembuskan napas kasar, Anna mencoba menyingkirkan lengan Adam yang sedari tadi melingkar pada pinggangnya. Huh, menyebalkan.

Dengan gerakan sepelan mungkin, Anna menurunkan lengan kekarnya. Syukurlah lelaki itu masih terlelap di bawah alam sadar. Anna memperhatikan penampilannya di depan cermin, persis seperti orang yang baru diculik. Rambut berantakan dan kemeja yang tiga kancing atasnya terbuka. Ya, tentu saja ulah si killer Adam. Menyebalkan memang.

Anna menghilang di balik pintu kamar mandi. Tidak lama karena perempuan itu hanya mencuci wajah dan membenarkan rambutnya supaya terlihat lebih manusiawi. Matanya langsung menajam kala melihat sosok Adam yang sudah terbangun. Namun masih berbaring di tempatnya semula. Tak bergerak sedikitpun.

Adam menepuk sisi ranjang di sampingnya. Menyuruh Anna untuk kembali tidur disana. Namun tentu saja Anna menolak.

"Nggak mau Mas ah, orang kamu yang sakit. Aku mau beres-beres, tadi belum sempet soalnya. Buru-buru banget." Tolak perempuan itu.

"Nggak usah diberesin, biarin saja. Kamu sini sama Mas, kepala Mas masih sakit,"

"Iya, makanya kamu tiduran lagi aja, aku mau beres-beres sama nyuci bentar. Cucian numpuk banget tuh, masa aku ikut-ikutan kaya kamu yang lagi sakit,"

"Udah kamu tiduran lagi aja, nggak usah manja." Sambung Anna lalu melenggang keluar. Menuruni anak tangga ke lantai bawah. Anna segera membereskan kekacauan di ruang tengah. Mengambil penyedot debu lalu mulai berkutat dengan pekerjaannya.

Mengambil dua peran sekaligus diusia sekarang memang bukan hal yang mudah untuk perempuan seperti Anna. Menjadi mahasiswa sekaligus istri sangat menguras tenaga dan pikirannya. Ia harus pintar-pintar membagi waktu. Waktu berfoya-foya dan tidurnya harus rela berkurang demi menjalankan dua peranan itu.

Selesai dengan kekacauan di ruang tengah, Anna lantas beralih ke dapur. Mencuci semua peralatan makan yang juga belum sempat ia cuci. Maklum, Anna belum terbiasa. Ia masih menyesuaikan diri sebaik mungkin. Belajar menjadi wanita mandiri yang tidak menyusahkan suami.

"Dek." Anna menoleh ke sumber suara. Perempuan itu berdecak sebal kala menemukan Adam yang berjalan menghampirinya.

"Ngapain malah nyusul si Mas, dibilangin suruh tidur aja bandel banget. Nanti tambah parah lagi sakitnya," omel Anna bak ibu-ibu yang sedang memarahi anaknya.

Adam tak peduli. Ia langsung mendekap tubuh Anna dari belakang. Pun tak tahu tempat kalau sekarang istrinya sedang mencuci. Asal nemplok saja yang penting nyaman.

Pak Dosen [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang