🥀82. Dia Pergi🥀

3.1K 115 14
                                    

Degh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Degh

Bercandamu kurang lucu semesta!!!

Tangan Anna bergetar hebat, bahkan mulutnya pun terasa sangat sulit untuk memaki orang yang ada di sebrang. Seenak hati dia mengambil handphone suaminya lantas mengatakan lelaki itu kecelakaan.

Konyol sekali.

"Kenapa nduk?" Tanya Bu Arum buru-buru. Melihat Anna yang hanya diam membisu. Perlahan handphone yang masih perempuan itu pegang jatuh membentur lantai.

"Bu, dia bohong kan?" Anna bertanya seperti orang linglung. Tatapan matanya masih lurus kedepan dengan awan mendung yang siap untuk tumpah.

"Bohong apa nduk? Siapa yang telepon? Dia bilang apa?"

"Dia bohong kan Bu, masa dia bilang Mas Adam kecelakaan. Itu bohong kan Bu?" Dua perempuan itu saling adu tatap.

Sedetik kemudian tangis Bu Arum pecah. Berbeda dengan Anna yang malah menatap mertuanya dengan bingung.

"Kenapa Ibu nangis? Dia cuma bohong Bu, Mas Adam sebentar lagi pulang," ucapnya.

"Ibu tenang saja ya, Mas Adam bakal pulang. Dia pasti terjebak macet makanya terlambat."

Sungguh demi apapun hati Anna sangat sakit saat kalimat itu lolos dar bibir bergetarnya. Jantung perempuan itu terasa ditusuk ribuan jarum yang membuat dirinya sangat sesak.

Perlahan bulir-bulir bening sebesar biji jagung ikut turun dari matanya. Merembes membasahi pipi yang sudah memerah.

Tolong katakan bahwa dia bohong semesta!!! Adamnya pasti kembali! Ya, sebentar lagi pasti kembali!

Adam pasti baik-baik saja sekarang, sebentar lagi dia akan pulang. Suaminya akan kembali dan memeluk tubuh Anna sangat erat. Dia sudah berjanji akan menemani Anna sampai melahirkan. Dia juga berjanji akan mengadzani anak mereka ketika lahir. Adam sudah menyiapkan nama untuk bayi mereka.

"Halo, lokasinya dimana?" Anna tak peduli ketika Lukman datang dan langsung merebut handphonenya. Lelaki itu berjalan keluar rumah dengan terburu.

[ PAK DOSEN ]

"Astaghfirullah." Pekik Anna tiba-tiba. Saat dirinya dikejutkan dengan kedatangan Adam.

Sedang lelaki itu menatap bingung. "Kenapa?" Tanyanya.

Anna menggeleng. "Engg.... Astaghfirullah Mas, ganti baju dulu. Kamu ngapain kesini  pakai handuk gitu?"

Adam menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Baunya enak banget, kamu masak apa?" Jawab lelaki itu sambil tersenyum kikuk.

"Biasa, kamu ganti baju dulu sana, baru mandi malah langsung kesini bukannya siap-siap." Omel perempuan itu.

"Sarapan langsung saja ya, saya sudah laper,"

Pak Dosen [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang