🥀31. Tentang Sheilla 🥀

3.9K 183 7
                                    

"Adam, lihat sini, alis aku mencong nggak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Adam, lihat sini, alis aku mencong nggak?"

"Nggak,"

"Lihat dulu."

"Lurus Sheil,"

"Lihat dulu ih, Adam."

Sheilla menutup paksa laptop yang tengah Adam otak-atik. Seketika hembusan napas kasar keluar dari mulut lelaki itu.

"Udah lur—" ucapannya terhenti. Mengamati wajah sang kekasih yang mirip seperti—

"Mencong ya?"

Adam menahan tawanya mati-matian. Menutup rapat mulutnya agar tidak bersuara. Wajah manis gadis itu terlihat mengenaskan dengan sapuan lip tint berantakan dan alis kirinya mencong dengan volume lebih besar.

Beberapa detik Adam diam, menahan gestur wajahnya agar Sheilla tidak tersinggung. Namun saat gadis itu memberengut dan bertanya, "Kok diem? Mencong ya?" Tawa Adam langsung meledak.

Lelaki berkaos hitam itu berhasil membuat beberapa pasang mata yang sedang berada di tempat itu menatapnya heran. Ah tapi kalau mereka melihat wajah Sheilla, mereka juga pasti akan bereaksi sama dengan Adam.

Sheilla menyalakan handphone lalu mengarahkan kamera tepat di wajahnya. Mulut gadis itu sedikit menganga, tidak percaya dengan hasil riasan di wajahnya. Bukan tambah cantik, Sheilla lebih mirip seperti badut.

Cepat-cepat ia mengoleskan kapas yang sudah ditetesi micellar water ke wajahnya. Bisa dikira badut beneran Sheilla kalau ada anak kecil yang lihat.

"Diem." Sheilla mencubit lengan Adam dengan kencang. Membuat lelaki itu mengaduh dan meredakan tawanya.

"Sakit tahu Sheil, penganiyaan namanya," Adam mengusap-usap lengannya yang tampak memerah.

Sedang Sheilla tak menggubris, melanjutkan membersihkan wajahnya dari make up sialan itu.

"Tumben mau pake gituan?" Tanya Adam sembari mengamati wajah Sheilla yang tampak memerah. Sepertinya dia juga malu.

"Aku juga pengen bisa lah kaya temen-temenku. Mereka pada jago make up, masa aku ke kampus polosan terus. Makanya ini aku lagi mulai belajar, biar bisa make up juga," jelas gadis itu dengan antusias.

Tangan Adam terulur untuk mengelap sisa lip tint di bibir kekasihnya. "Gini aja udah cantik," ucapnya yang berhasil membuat Sheilla tersenyum malu.

"Mbak!!"

Tar!!!

Kaca yang sedang Sheilla pegang langsung jatuh. Serpihan beling bertaburan di atas lantai kamarnya. Membuat gadis itu memberengut kesal.

"Apa si Bim?! Nggak usah ngagetin juga kali!" Serunya menatap sang adik yang masih berdiri.

"Lhah, bukan salah aku dong, Mbaknya aja aku panggilan nggak nyaut-nyaut."

Pak Dosen [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang