🥀80. Midnight 🥀

2.3K 116 7
                                    

"Pengen apa Dek?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pengen apa Dek?"

"Apanya?"

"Kamu pengen makan apa?" Ulang Adam sambil menggenggam tangan istrinya erat.

"Lagi nggak pengen makan apa-apa,"

"Masa nggak pengen apa-apa si Dek? Kamu setiap Mas tanyain, jawabnya enggak terus. Mas juga pengen kaya bapak-bapak lain yang selalu direpotin istrinya. Ayolah, tanya sama bayi pengen apa,"

"Kamu pengen aku ngidam?"

Adam mengangguk semangat. Memang sejak Anna hamil perempuan itu jarang sekali minta aneh-aneh. Bisa dikatakan ngidam. Seingat Adam hanya satu kali, itupun cuma bajigur di dekat perempatan. Setelahnya tidak ada lagi.

"Tapi bayi nggak pengen apa-apa Mas,"

"Tanya dulu," keukeh Adam masih tak mau ngalah.

"Coba kamu yang tanya, siapa tahu bayi berubah pikiran,"

Adam mengangguk lantas menyetarakan kepalanya dengan perut Anna. Mengelus anaknya yang masih di dalam sana dengan lembut. Tentu saja pemandangan itu tak lepas dari pasang mata yang melintas di samping mereka.

"Bayi belum tidur kan, makan ya. Mau makan apa coba, bilang sama Papa. Papa beliin, bayi mau makan apa, hm?" Ucap Adam membuat Anna terkekeh pelan. Dasar si killer ini, ada-ada saja kelakuannya.

"Kalau tanya mamamu mesti nggak pengen, tapi kalau tanya kamu mesti pengen kan. Bayi mau makan apa? Nggak apa-apa deh Papa muterin Jogja buat cari yang bayi penginin."

"Udah Mas, malu. Dilihatin banyak orang tuh," cicit Anna.

"Tuh kan, mamamu selalu gitu tuh, tadi Papa disuruh tanya. Giliran ditanya malah nggak dibolehin."

"Mas," tegur Anna lagi. Mencoba menegakkan tubuh Adam yang condong pada perutnya.

Anna tak mau menjadi pusat perhatian semakin lama. Pasalnya semakin lama lelaki itu jongkok, semakin lama pula tatapan orang-orang mengarah padanya. Malu.

"Bayi nggak jawab Dek, kamu aja yang wakilin. Mau makan apa?"

"Beneran nggak pengen apa-apa Mas,"

"Nasi kebuli, ayam rica-rica, ikan bakar, sate, soto betawi, gado-gado, rujak, asinan, rawon, gudeg, bakmi, atau es krim? Pilih mana,"

Annandhita kembali terkekeh, menepuk lengan Adam dengan geli. Anna bahkan tak pernah kepikiran untuk makan itu semua. "Enggak Mas, harusnya kamu bersyukur punya istri hamil tapi nggak ngidam aneh-aneh,"

"Tapi Mas pengen kamu ngidam Dek, biar ngerasain sensasinya jadi calon Papa,"

"Aneh. Udah ah pulang aja, nanti kamu dimarahin Ibu lhoh kalo pulang malem-malem,"

"Jangan pulang, Mas masih pengen muter-muter sama kamu, jarang banget kita keluar gini,"

"Iyalah, orang kamu kalau tak ajakin keluar alasannya sibuk. Kerjaannya aja tuh yang suruh ngidam, kan kamu sama dia terus."

Pak Dosen [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang