🥀23. Pulang🥀

2.7K 175 14
                                    

"Jangan banyak-banyak, nanti sakit perut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan banyak-banyak, nanti sakit perut."

"Nggak bakal, perutku udah kebal."

"Dibilangin jangan banyak-banyak, kamu udah habis dua cup, Ann." Seru Adam.

Anna memberengut, membuka cup ke-tiga es krim stroberi kesukaannya.

"Satu lagi nggak apa-apa, Mas," ucapnya lalu menyuapkan es krim kedalam mulut.

Adam berdecak. Melihat dua cup es krim yang sudah kosong di atas meja.

Anna sudah tidak sabar ingin bertemu Umma dan Baba. Walaupun tidak bersama teman-temannya, setidaknya Adam menepati janji untuk membawa Anna ke Jogja. Anna bahkan sudah bersiap sejak semalam. Menata beberapa bajunya dengan Adam sampai membuat list oleh-oleh untuk orang tua dan mertuanya.

"Mas, nanti kita tidur dimana?"

Adam menaikkan sebelah alis tebalnya. "Di kasurlah,"

"Ih, maksudnya kita tidur di rumah Baba apa Pak RT?"

"Terserah,"

Jam setengah satu tadi Adam membelokkan mobilnya di rest area. Untuk sholat sekalian istirahat.

Adam meneguk jus jeruknya lalu meregangkan otot tangan. Tangannya lumayan pegal karena menyetir sedari tadi. Lalu menoleh pada gadis cantik berjilbab nude di sampingnya. Ia tampak asyik bermain handphone sambil terus menyuapkan es krim.

Adam sendiri bingung, apa sesuka itu istrinya dengan es krim stroberi. Sampai-sampai melewatkan makan siangnya demi menghabiskan tiga cup es krim.

"Mas, pinjem handphone boleh nggak?" Tanya Anna.

"Buat apa?"

"Buat foto. Aku tebak, pasti di handphone Mas Adam nggak ada fotoku kan? Mumpung aku lagi cantik nih, pinjem dulu bentar," tagih gadis itu.

Walaupun dengan kening mengkerut, Adam tetap memberikan handphonenya. Menekan angka-angka yang ia jadikan sebagai kunci. Anna langsung mengarahkan kamera pada wajahnya.

"Sini Mas, geseran dikit."

"Buat apa?"

"Ih, buat foto bareng. Aku juga belum pernah foto sama Mas Adam."

"Saya nggak suka foto."

"Jangan kaku-kaku atuh Mas, sekali aja. Sini, geser dikit aja," paksa Anna menepuk kursi kosong di sebelahnya.

"Mas, ayo. Janji deh nggak banyak-banyak,"

Adam tetap bergeming.

"Mas Adam,"

Adam masih diam dengan tatapan datar.

"Mas Adam ganteng deh, kaya Jimin Oppa,"

"Yaudah, kaya jin Oppa,"

Pak Dosen [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang