"Kamu lagi ngapain? Aku ganggu nggak?"
"Enggak, cuma lagi baca-baca aja, tapi setengah jam lagi aku ada kelas."
"Oh, berapa matkul hari ini?"
"Tiga,"
"Dam, lusa aku mau ngadain acara."
"Acara apa?"
"Syukuran sekalian peresmian butik. Mama sama Papa ternyata udah nyiapin tempatnya, jadi aku tinggal buka. Pokoknya kamu harus dateng, nggak boleh nolak. Aku pengen semua karyawan aku juga tahu kalau kamu calon suami aku. Acaranya jam satu,"
Adam memijit pangkal hidungnya. "Aku usahain ya Sheil, tapi aku nggak janji,"
"Kok gitu si Dam. Ini kan peresmian butik pertama aku, masa kamu nggak dateng? Kamu tahu sendiri kan tujuan aku kuliah jauh-jauh di Singapore. Sekarang cita-cita terbesarku hampir tercapai."
"Nggak lama kok, cuma dua jam. Kamu bisa kasih tugas ke mahasiswa kamu. Nggak harus masuk," ucap Sheilla sendu.
Adam menghembuskan napas panjang. "Iya, tapi aku nggak bisa janji, Sheil."
"Kenapa?"
Tiba-tiba pintu ruangan Adam diketuk sangat keras. Belum sempat lelaki itu bangun untuk membukakan pintu, namun si pengetuk tidak beretika itu sudah menerobos masuk.
Satu laki-laki dan satu perempuan seumuran dengan Adam masuk dan langsung mendudukkan diri di sofa. Adam menempelkan telunjuknya di bibir, menyuruh untuk dua orang itu diam.
"Halo Dam, kamu masih denger suaraku kan?"
"Iya, iya Sheil, masih. Udah dulu ya, nanti kita sambung lagi, assalamualaikum,"
Adam langsung mematikan sambungan telepon. Tak peduli kalau nanti Sheilla akan marah-marah. Adam ikut mendudukkan diri di samping Rian.
"Dam, aku tuh udah penasaran banget dari kemaren-kemaren, tapi belum yakin aja buat tanya sama kamu." Nova.
Adam menaikkan sebelah alis tebalnya. "Penasaran soal apa?"
"Kamu beneran udah nikah? Sumpah ya, itu gosip udah nyebar kemana-mana. Awalnya si aku kira cuma hoax, tapi kok semakin hari semakin banyak yang ngomongin, makanya aku sama Rian kesini buat minta klarifikasi sama kamu."
" Bener kamu udah nikah? Terus ada yang bilang lagi sama mahasiswi universitas ini," terang Nova dengan penasaran. Sedangkan Rian hanya manggut-manggut mengiyakan.
Adam kaget. Pasalnya baik dia maupun Anna sudah sepakat untuk tidak membocorkan pernikahan mereka sebelum Anna lulus. Atau setidaknya sampai gadis itu masuk semester lima. Bahkan Anna sendiri yang mohon-mohon dengan Adam. Katanya ingin hidup damai tanpa ada gangguan dari fans fanatik dosen muda itu.
Tapi kenapa sekarang malah muncul gosip seperti itu? Ralat-kenyataan yang disembunyikan. Anna tidak mungkin membocorkan rahasia itu menjadi konsumsi publik. Dan Adam juga tidak pernah menyinggung kalau istrinya belajar di universitas di ini. Waktu itu ia hanya menjawab sudah menikah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Dosen [ SELESAI ]
Rastgele"Saya nggak mau tidur sama Bapak." "Saya bukan Bapak kamu." "Tapi Bapak udah tua, om-om. Saya nggak mau tidur sama om-om." "Yasudah silahkan tidur di bawah, saya tidak memaksa." Kehidupan tenang Adam harus terusik karena kedatangan gadis yang sama s...