🥀37. Izin🥀

3.8K 154 11
                                    

Sambil menjilati es krim stroberi kesukaannya, Anna sesekali melirik pada Adam yang tengah duduk di kursi kemudi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil menjilati es krim stroberi kesukaannya, Anna sesekali melirik pada Adam yang tengah duduk di kursi kemudi. Fokus menyetir tanpa membuka suara. Aura lelaki itu itu tampak tak bersahabat, membuat Anna tak berani membuka suara.

"Jangan kemana-mana, saya pulang jam sepuluh. Kalo mau keluar hubungi saya dulu." Ucap Adam sambil menghentikan laju mobilnya di depan pagar rumah.

"Iya," jawab Anna sambil mencium tangan Adam. Gadis itu turun dari mobil suaminya lalu membuka pagar rumah. Masuk seorang diri karena Adam akan keluar.

Beberapa hari ini Adam sering keluar. Entahlah, Anna tidak tahu dia kemana. Tapi Anna percaya pada suaminya. Pasti dia keluar juga untuk urusan yang penting. Mengingat Adam bukan golongan orang yang suka nongkrong-nongkrong tidak jelas.

Anna menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Memejamkan mata sejenak sebelum membuka lemari. Mengambil dua foto yang sempat ia curi di ruangan Adam dan di kamarnya waktu ke Jogja.

Foto perempuan itu terus membuat Anna bertanya-tanya.

Dia siapa?

Kenapa Adam menyimpan fotonya?

Bagaimana cara Anna untuk bisa mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang bersarang di otaknya? Anna bingung. Ia sama sekali tak mengetahui masa lalu Adam.

Handphone Anna berdenting, satu pesan WhatsApp masuk. Ternyata Alisya mengajaknya untuk nonton. Ada film bagus yang sudah ia nantikan sejak lama. Hari ini tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia.

Ah, Anna baru ingat kalau Kania pernah bilang suaminya dulu punya pacar. Pasti Kania juga tahu wajah pacar Adam. Mengingat temannya itu penggemar berat Adam sejak dulu.

Anna berniat bertanya pada Kania.

"Tanya nggak ya? Ntar Kania tahu dong kalau aku ada apa-apa sama Mas Adam. Bisa heboh kalau Kania sampai tahu aku istrinya Mas Adam. Aku nggak mau dibully," monolog Anna dengan dirinya.

Setelah berpikir cukup lama dengan papan ketik yang menyala, Anna akhirnya menyentuh tombol keluar di handphonenya. Meminta izin pada Adam tentang ajakan Alisya.

[ PAK DOSEN ]

Setelah mengantar Anna pulang, Adam langsung mengemudikan kendaraannya menuju rumah sakit. Sebisa mungkin Adam selalu menyempatkan diri untuk menjenguk Sheilla setiap harinya.

Ada rasa iba yang melatarbelakangi perilaku Adam. Bukannya ia bermaksud menduakan Anna, tapi posisinya sangat sulit sekarang. Sheilla harus sembuh dulu, baru nanti Adam akan mengatakan semuanya. Ia akan jujur akan hubungannya dengan Anna.

Adam tak akan bisa memiliki keduanya. Ia tak bisa egois. Akan ada waktunya, satu diantara keduanya yang harus ia pilih.

Tepat adzan magrib mobil Adam sampai di basement rumah sakit. Lelaki itu lebih dulu pergi ke Masjid untuk menjalankan sholat magrib.

Pak Dosen [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang