Bab 65

1.7K 243 60
                                        

The dream
Yungi x Yeosang Ateez















*****



Duduk melingkari meja bundar di satu ruangan Yeosang terus menempel pada ibunya. Tidak peduli teman-temannya akan menganggapnya seperti anak kecil atau apapun. Yeosang sudah sangat kesal karena ibunya tidak mengangkat panggilannya. Rasa khawatirnya begitu besar sampai tidak bisa berfikir jernih untuk menghubungi siapapun yang ada di Jepang saat ini.

Tidak peduli jika nantinya dirinya akan terkena omel Yunho, Yeosang hanya ingin melihat dan memastikan jika ibunya baik-baik saja. Perpisahan sebelumya membuat Yeosang trauma. Sudah cukup dia berpisah dengan ibunya meski beberapa bulan dan dia tidak mau melakukanya lagi.

"Kenapa tidak menelfon Dad atau San-ssi Yeo? Sekarang kamu di sini, bagaimana dengan sekolah mu heumm?" Yunho tidak habis pikir bagaimana putranya malah nekat untuk datang ke Jepang menemuinya. Mungkin Yunho merasa senang karena putranya begitu menyayanginya, tapi jika seperti ini Yunho tidak tau harus marah atau senang jadinya.

Yeosang tidak menjawab dan terus memeluk ibunya dari samping. Hal itu cukup membuat Yunho pusing. Ketika dia ingin berbicara kembali Wooyoung segera bersuara,"Yunho Mommy, kami libur tiga hari. Sekolah akan rapat, dan dua hari libur nasional jadi kami bisa ke mari."

"Kau yakin? Mom tidak pernah dengar ada libur besok," kata Yunho curiga pada Wooyoung dan Yeosang.

"Itu benar Tuan Yunho," Sungmin segera menyahut tidak mau Yeosang dan Wooyoung terkena amuk. Akhirnya setelah mendengar perkataan Sungmin Yunho percaya. Meskipun dia masih kesal dengan Yeosang karena datang tanpa memberitahunya.

"Baiklah, kali ini Mom memaafkan mu Song Yeosang, karena ini kesalahan Mom. Ponsel Mom rusak karena di lempar sembarangan oleh seseorang, jadi ponselnya mati sekarang." kata Yunho sambil melirik ke arah Mingi kesal, dia seharunya menyalahkan suaminya itu, karena dialah Yeosang nekat datang menyusulnya. Tapi sudahlah dia tidak mau berdebat dengan Mingi.

Ketika Yeosang sedang diomeli Yunho, San mendekat ke arah Mingi dan membisikkan sesuatu. Setelah itu Mingi mengangguk dan San segera berjalan ke luar dari tempat itu. Dia berjalan ke salah satu mobil dan pergi dari sana.

Mobil yang di kendarai terus berjalan sampai kemudian dia menerima telefon. Dengan cepat dia mengangkatnya,"Iya, Hyung ke sana. Sebentar ya, jangan ke mana-mana."

Setelah mengatakan itu San segera mematikan panggilan itu karena merasa khawatir apabila seseorang di sebrang sana mendapat masalah. Apalagi di sini bukan tempat yang aman dan penuh dengan mafia yang masih mengenalnya. Dengan sedikit terburu San mengendari mobilnya membelah kota yang ramai.

Hanya butuh waktu 20 menit akhirnya San sampai di tujuan. Setelah parkir dia keluar dan berjalan menuju tempat seseorang. Berjalan perlahan ke dalam bangunan, San menoleh ke sana ke mari mencari seseorang di tempat luas penuh dengan orang yang datang dan pergi. Sekarang dia berada di bandaran internasional Jepang untuk menemui seseorang yang datang tiba-tiba.

Melihat ke sekitar dan tidak menemukan seseorang yang dia cari, sampai kemudian seseorang memanggilnya pelan,"San-ie Hyung."

Dengan cepat San menoleh berlari untuk memeluk orang itu erat. Senyum lega terlihat di bibirnya, "Jongho, Adik ku."

Choi Jongho, sejatinya merupakan adik tiri San. Tidak ada yang mengetahui hal ini selain orang-orang tertentu. Itulah sebabnya dia jarang memperkenalkan dirinya dengan marganya karena tidak mau semua orang menyadari kesamaan marganya dengan Hanam. Meskipun ada banyak orang yang memiliki marga yang sama, tapi San tidak mau seseorang tau tentang marga itu yang tersemat di depan namanya.

The Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang