Bab 42

3.2K 374 67
                                    

The Dream
Yungi x Yeosang Ateez






Selamat membaca













~~~~~

Saat mereka sedang serius, seorang pria datang dengan mendorong orang lain yang duduk di kursi roda ke dalam kamar Mingi, semua segera menoleh ke arah dua orang yang masuk ke dalam kamar Mingi tanpa izin. Tapi yang di tatap bahkan tidak peduli sama sekali, bahkan berkata dengan tenang " Mr, Song kami ingin berbicara dengan mu"

"Mr. Hongjoong ??" Mark dan San segera membungkuk singkat saat tahu itu adalah Hongjoong, sementara Mingi melihat ke arah orang yang duduk di kursi roda dengan intens.

"Berhenti melihat putraku seperti itu Mingi, putraku takut melihat mu" semua sangat terkejut mendengar penuturan Hongjoong, karna Hongjoong datang dengan Wooyoung. Meski Wooyoung sangat takut pada Mingi karena kejadian saat itu, tapi dia ingin meminta maaf pada Mingi.

"putra ?? Maksud ada ??" Pertanyaan dari Mark menjadi perwakilan dari Mingi dan San yang hanya diam membisu, "Ya aku melakukan adopsi pada Wooyoung, hanya seperti itu" jawab Hongjoong santai.

Hongjoong masuk lebih dalam lagi ke kamar rawat Mingi, saat berada cukup dekat dengan Mingi, Hongjoong mengelus kepala Wooyoung yang terus menunduk dalam. Hongjoong berjongkok di samping Wooyoung, " hey bukankah kau ingin berbicara sesuatu dengan Mr. Song ?? Jangan takut, Papa ada di sini. Kau ingat kan kita juga harus cepat, atau Mama akan marah saat tahu kau keluar dari kamar tanpa seizinnya ??"

Wooyoung mengangguk pelan dan mengeluarkan satu benda dari saku pakaian rumah sakit yang di kenakannya, berdehem sedikit untuk membersihkan tenggorokannya yang kering lalu segera mendongak menatap ke arah Mingi, " aku....aku ingin mengembalikan Chip ini"

Wooyoung mengulurkan tangannya memberikan Chip itu pada Mingi, pada awalnya Mingi hanya diam saja tanpa mengambil Chip itu membuta Wooyoung semakin was-was, tapi kemudian Mingi segera mengambil Chip itu dari tangan gemetar Wooyoung.

Saat Wooyoung pertama kali membuka matanya yang dia ingat adalah Yeosang, dia mungkin tidak tau apa yang terjadi saat itu, tapi Wooyoung sangat yakin Yeosang akan melakukan hal gila jika itu menyangkut ayahnya. Wooyoung begitu panik berusaha mencabut infus yang berada di tangan kirinya untuk mencari Yeosang, untung saja saat itu juga bertepatan dengan Seonghwa yang datang dari cafetaria rumah sakit. Seonghwa sangat panik saat Wooyoung berusah kabur dari kamar nya, untung saja Seonghwa bisa menenangkan Wooyoung saat itu.

Seonghwa juga mengatakan bahwa Yeosang baik-baik saja meski belum siuman, Wooyoung begitu lega karena itu. Wooyoung merasa sangat bersalah pada Yeosang, karena keegoisannya temannya itu yang mendapat imbasnya, Tapi Seonghwa selalu meyakinkan Wooyoung bahwa itu memang takdir Yeosang, tuhan yang menentukan jalan ini.

Seonghwa juga menceritakan segalannya, tentang Mingi yang mendonorkan darahnya untuk Yeosang, juga tentang adopsi Wooyoung. Mendengar tentang dirinya di adopsi oleh Hongjoong dan seonghwa, Wooyoung sangat bahagia, karena impiannya tentang keluarga sudah terwujud saat ini, dan Wooyoung ingin berterimakasih pada Yeosang untuk itu. Saat Hongjoong datang dia juga menceritakan tentang pesan yang di berikan padanya pada Wooyoung, karena itu Wooyoung menganggap bahwa berkat Yeosang lah saat ini Wooyoung merasakan kehangatan keluarga.

Saat ini Mingi hanya bisa menatap Chip di tangannya itu lekat, kerena Chip itulah dia harus melukai putranya sendiri saat itu. Mingi menyerahkan Chip itu pada San untuk di simpan. Wooyoung ingin mengatakan sesuatu yang lain, tapi dia masih saja takut, meski Hongjoong mengatakan akan selalu melindungi Wooyoung kapanpun.

The Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang