Bab 27

2.4K 384 24
                                    

The Dream
Yungi x Yeosang Ateez



Selamat membaca !!!




~~~~~

Yeosang sudah siap dengan tas miliknya di punggungnya. Masih ingat dengan rencana Yeosang dan Wooyoung pergi jalan-jalan kan?? Ya malam ini mereka benar benar akan keluar Mansion dan melaksanakan rencana mereka itu.

Sekarang masih pukul 19.00 Kst mereka sudah izin keluar dari penjaga. Mereka di izinkan keluar asal segera pulang di bawah jalan 23.00 Kst.

"Kita akan kemana dulu ??" Yeosang dan Wooyoung mulai berjalan kaki. Sebenarnya Sangat jauh dari pusat kota karena mansion milik Mingi ini sedikit di pinggir kota tempatnya. Jadi membutuhkan beberapa waktu untuk ke pusat kota. Tapi tidak masalah Yeosang dan Wooyoung sudah terbiasa berjalan jauh seperti ini jadi mereka biasa saja.

"Kita ke kedai penjual tteokbokki saja"

Mereka sudah sampai di kedai tteokbokki segera masuk dan memesan. Saat pesanan datang mereka memakannya dengan senang.

"Waaah jadi seperti ini rasanya. Aku tidak pernah coba. Bagaimana kau tahu tentang makanan ini ??"

"Mom pernah membuatnya untukku. Rasanya enak sekali jadi aku suka"

"Ooooo.....setelah ini kita mau kemana?? Kita sama-sama tidak tahu tentang kota ini"Wooyoung mengangguk pelan mendengar Yeosang, yah mungkin Wooyoung memang berasal dari Korea tepi sejak kecil dia berada di Australia, di tidak pernah tahu kehidupan di negara Korea ini.

"Oh ya kita beli bahan makanan saja setelah itu pulang"

"Yaah aku mau jalan-jalan dulu"

"Tapi kita sama-sama tidak tahu kota ini. Bagaimana kalau kita tersesat ??"

"Ya sudahlah. Besok kita jalan-jalan lagi oke. Kita harus tahu kota ini lebih dulu??" Yeosang mengangguk pelan menjawab Wooyoung.

Mereka segera menghabiskan makanan mereka cepat. Setelah habis Yeosang membayar makanan itu lalu segera keluar kedai bersama Wooyoung. Mereka berjalan sambil melihat gedung-gedung pencakar langit di kanan kiri mereka. Mereka akan berseru kagum sampai banyak orang yang melihat mereka aneh. Tapi mana mereka akan peduli dengan omongan orang, rasanya sudah terlalu kebal dengan semua caci maki semua orang.

.

.

.

"Jadi kau meminta sinb untuk membantu Yunho??"

"Ya" Seonghwa mendengus sebal melihat suaminya sibuk dengan berkas yang ada di depannya di banding memperhatikan dirinya. Seonghwa mengambil berkas itu dan menutupnya membuat Hongjoong mengela nafas berat "Love ??"

"Dengarkan aku jika sedang bicara" Hongjoong terkekeh gemas melihat wajah kesal Seonghwa. Hongjoong menarik tangan seonghwa dan memintanya duduk di pangkuannya. "Jadi ??"

"Kenapa kau tidak bicara langsung pada Yunho tentang ini?? Kau tahu dia benar-benar kacau sekarang"

"Aku sudah janji pada Yeosang. Aku tidak ingin mengingkari janjiku"

Seonghwa memeluk Hongjoong dan menyembunyikan kepalannya di ceruk leher sang suami. Hongjoong membalas pelukan Seonghwa erat. Dia mengerti perasaan seonghwa, tapi dia juga tidak ingin melanggar janjinya pada Yeosang. Setidaknya dia tahu Yeosang baik-baik saja untuk sekarang. Dia tidak bisa mengawasi Yeosang lebih lanjut karena anak itu sudah masuk ke dalam anggota Black Dragon dia tidak bisa sembarangan mengambil tindakan.

"Mau sampai kapan ini terjadi ? Sampai kapan Yunho mencari putranya ?? Sampai kapan Mingi tidak tahu tentang Yunho juga putranya ?? ....hiks kenapa ini terjadi pada mereka??" Hongjoong melepas pelukannya dan menangkup pipi seonghwa. Menghapus air mata sang istri dan mencium puncak kepalannya pelan.

"Ini semua takdir Love. Kita tidak bisa melakukan apa-apa sekarang. Jika takdir sudah berpihak pada mereka saat itulah semus akan menjadi baik-baik saja. Yang harus kita lakukan adalah membantu sebisa kita dan menunggu takdir bekerja"

.

.

.

Yeosang dan Wooyoung dalam perjalannya kembali ke mansion. Di tangan mereka masing-masing ada berang belanjaan mereka. Mereka tidak membeli banyak sih hanya kebutuhan yang perlu saja. Dan sesuai janji Wooyoung membelikan banyak cemilan. Katanya nanti mereka bisa memakannya bersama. Saat mereka melewati sebuah Resto makanan cepat saja Yeosang menghentikan langkahnya.

"Hey ayo kenapa malah berdiri di sana ??" Wooyoung menghampiri Yeosang yang masih terpaku menatap jendela besar resto tersebut.

"Waah dia imut sekali. Yaampun aku gemas"

"Ha?? Siapa ??" Wooyoung menengok ke arah tempat yang di lihat Yeosang. "Itu yang memakai sweater rajut putih"

"Oh itu Choi Jongho" Yeosang sangat terkrjut mendengar apa yang di katakan oleh Wooyoung segera menoleh "Kau tahu ?"

"Tuh " Wooyoung menunjuk sebuah bener besar di atas mereka dengan dagunnya. Yeosang melihat bener itu seksama. "Ah namanya Choi Jongho anak pemilik resto. Ck anak orang kaya. Sudah lah ayo pergi"

"Memang kenapa jika dia anak orang kaya?? Kau juga anak orang kaya. Kau tahu, dari yang ku dengar Tuan song dan Tuan Jeong adakah pewaris satu-satunnya keluarga mereka. Jadi secara otomatis......"

"Otomatis apa?? Itu bukan milikku. Aku saja tidak di akui. Sudah jangan menghayal. " Yeosang mempercepat langkahnya di ikuti Wooyoung. Mereka terus berjalan dan berbicara banyak hal. Tak terasa mereka sampai di mansion tepat waktu. Mereka segera ke kamar masing-masing dan menyimpan semua barang-barang mereka.

Yeosang sudah bersiap tidur dengan menggelar Futon miliknya. Tapi acara tidurnya harus terganggu mendengar ketukan pintu kamarnya. Saat Yeosang membuka pintu bisa di lihat Wooyoung yang kesusahan membawa Futon juga selimut di kedua tangannya. Akhirnya dengan terpaksa Yeosang membantu Wooyoung juga mengizinkan anak itu menginap di kamarnya. Saat Yeosang bertanya apa alasan Wooyoung ke kamarnya anak itu beralasan tidak bisa tidur di tempat baru.

Mereka berdua malah tidak tidur dan sibuk memakan cemilan yang mereka beli sebelumnya. Ternyata mereka sama-sama tidak bisa tidur di tempat baru. Padahal Yeosang sudah sangat mengantuk sekarang. Mereka asik membicarakan banyak hal sampai ada gonggongan anjing di depan kamar Yeosang. Yeosang membuka pintu kamarnya dan Grey segera masuk ke kamar itu. Grey bahkan menguasai Futon miliknya Yeosang.

" YA anjing kenapa kau kemari ?? Cepat keluar" Yeosang menarik tubuh anjing itu kuat tapi si anjing malah menubruk Yeosang berfikir pemuda itu mengajak ya bermain. Wooyoung bahkan tidak membatu sama sekali dan sibuk tertawa sampai terlentang.

"Yasss dengar ya anjing aku tidak menyukaimu" Grey tidak mengerti perkataan Yeosang hanya duduk meletakan kepalannya di lantai. "Kenapa aku jadi berbicara dengan anjing sih"

"Bwahahahaaha" Yeosang melihat Wooyoung datar. Yeosang menarik selimut dan tidur di atas Futon. Si anjing juga ikut tidur di samping yeosang. "Ah sudah lah. Jangan aneh-aneh kau ya. Sampai kamarku kotor aku tidak akan mengizinkanmu main ke sini lagi mengerti?? Ah sudahlah"

Akhirnya Yeosang malah tidur dengan menjadikan Grey gulingnnya. "Good Night Wooyoung, Good Night Grey"

"Eummm.....good night Yeo, Good night Grey" akhirnya mereka bertiga tidur nyenyak di kamar Yeosang malam itu.

.

.

.

TBC


















Halooo.....uwahh Jongho dah muncul. Nah Jongho ini akan menjadi peran penting dalam kehidupan Yeosang nantinya. Tapi untuk sekarang Moment mereka belum bisa di munculkan. Jadi untuk para shiper Yeojong sabar ya  😋😋😋

Maaf untuk Typo. Jangan lupa Vote dan di tunggu Comemnt kalian 🤗🤗

Terimakasih sudah mau baca 😘😘

Bye bye 💕💕

The Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang