Bab 47

2.8K 350 52
                                    

The Dream
Yungi x Yeosang Ateez

~~~~~

Selamat membaca !!

~~~~~


Mingi berjalan dengan tenang bersama San yang mengikutinya dari belakang. Mereka pergi ke sebuah bangunan kecil di belakang mansion. Letaknya jauh di belakang dan harus melewati bangunan para anak buah Mingi yang dulu di tempati oleh Yeosang. Sejak tadi San sedikit gelisah, Mingi sebenarnya tau San gelisah tapi dia memilih tetap diam.

Sampai sebelum mereka masuk ke bangunan kecil itu San bersuara, "Tuan apa tidak masalah ??" Mingi melirik sekilas ke arah San dan segera masuk ke dalam tanpa menjawab pertanyaan San.

Saat Mingi masuk ke dalam yang pertama kali dia lihat adalah Jackson yang di rantai kedua tangan dan kedua kakinya, wajahnya sudah babak belur. Di sisi kanan tidak jauh dari sana Mark berdiri dengan tenang, ada Renjun yang berdiri di belakang meja yang terdapat banyak sekali jenis pisau di sana. Renjun tersenyum menatap Mingi, melambaikan tangan dengan ceria dan berkata, "Papa aku siap hehe..."

Mingi tersenyum tipis dan menggeleng pelan, putra angkatnya itu benar-benar unik. Jika kalian ingin tau sebenarnya pisau-pisau itu adalah koleksi Renjun sendiri, namun ada beberapa pemberian dari Mingi dan Mark. Jaehyun dan Taeyoung tentu saja tau tentang pisau-pisau itu, bahkan Jaehyun sendiri membelikan lemari kaca khusus untuk koleksi Renjun.

Mingi berjalan dengan santai ke arah Jackson yang menatapnya dengan benci, San yang baru masuk berniat menutup pintu ruangan tersebut. "Biarkan pintunya terbuka, aku kepanasan di sini"

San yang mengerti segera masuk ke dalam dan berdiri di sisi kiri ruangan yang sudah ada Jeno, Jaemin dan Haechan,  juga beberapa anak buah Mingi yang lain termasuk si penghianat Alex. Jeno, Jaemin dan Haechan menjadi anak buah khusus yang di didik oleh San sendiri, bahkan mereka bertiga lah yang berhasil menangkap Jackson. Sementara Alex sendiri masih di biarkan hidup oleh Mingi, Mingi ingin Alex mati dalam ketakutannya sendiri. Mingi ingin menjadikan Alex contoh untuk anak buahnya yang lain, bahwa tidak ada yang boleh bermain-main dengannya.

"Ckckck...... Tuan Song,  kau tau aku sangat terkesan dengan apa yang kau katakan pada media saat itu....sangat menyentuh kekeke"  Jackson berkata dengan nada mengejek, berusaha terlihat biasa meski dia sungguh ingin segera mati saat ini juga.

Renjun setelah Jackson sampai di mansion Mingi terus menggoreskan pisau miliknya, mungkin jika itu hanya goresan tidak akan menyakitkan. Namun Renjun dengan gilanya, menumbuhkan minuman Alkohol ke setiap lukanya. Luka yang sangat menyakitkan menjadi berkali lipat lebih sakit dari sebelumnya.

"Kau senang dengan apa yang kau lakukan heumm?? "

"Tentu saja aku sangat senang, aku tidak pernah melihatmu semeyedihkan itu tuan Song kekeke" Mingi mengepalkan tangannya kuat, menutup matanya sedikit untuk mengurangi amarahnya. Ingin sekali saat itu juga Mingi menebas kepala Jackson dengan samurai miliknya.

"Ah bagaimana rasanya heumm....bagaimana rasanya tau bahwa orang yang kau tembak saat itu adalah darah dagingmu sendiri ?? HAHAHA KAU SANGAT BODOH SAMPAI TIDAK TAU JIKA DIA ADALAH ANAKMU SENDIRI SONG MINGI" tawa Jackson menggema di ruangan kecil itu," Dan aku ingin tau bagaimana jika .......jika istrimu tau bahwa kau lah yang menyebabkan putra tercintanya hampir tewas. Aku yakin sekali DIA AKAN LEBIH MEMBENCIMU SONG"

"TUTUP MULUTMU SIALAN" San berteriak dengan marah tangannya terkepal sangat siap untuk mengajar siapapun saat ini, Mark tidak jauh berbeda wajahnya mengeras tatapnya begitu tajam bahkan Haechan merasa takut dengan ekspresi kekasihnya itu.

The Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang