The Dream
Yungi x Yeosang Ateez.
.
.
Yeosang tidak tau ada masalah apa, tapi dia harus makan malam sendirian hari itu. Ketika dia bertanya, semua pelayan hanya diam dan mengatakan bila pamannya, Seonghwa, menginap. Dia ingin bertanya pada orang tuanya, tapi para pelayan tidak mengizinkan bahkan sang ayah hanya datang menanyakan apakah dia telah melakukan makan malam. Sebenarnya Yeosang ingin bertanya pada ayahnya, tapi dia masih saja merasa takut bila berurusan dengan ayahnya. Padahal mungkin sang ayah akan mau menjelaskannya.
Pada akhirnya Yeosang berada di kamar, mengerjakan PR, tanpa mengetahui apapun tentang apa yang terjadi di rumah itu. Sampai kemudian, sebuah ketukan pelan terdengar. Yeosang memintanya masuk, tapi tidak ada yang membuka pintu sampai kemudian suara San terdengar.
"Tuan muda, mohon buka pintunya. Saya membawa seseorang." tanpa pikir panjang Yeosang segera berjalan ke pintu dan membukakan pintu untuk San. Dan betapa terkejutnya dia, San datang dengan menggendong Wooyoung di kedua tangannya.
"Wooyoung? Bagaimana......ayo masuk." Yeosang segera membuka pintu lebih lebar untuk jalan San masuk ke dalam, begitu mereka masuk Yeosang segera menutup pintu kembali.
San berjalan perlahan ke tempat tidur, dengan hati-hati dia menidurkan Wooyoung di tempat tidur. Dia bahkan menyelimuti pemuda itu agar merasa hangat. Yeosang tidak mau berkomentar dan hanya melihat dari kejauhan. Entah bagaimana, San seakan lepas kendali, dia bahkan mengelus kepala remaja itu dan menghapus sisa air mata di pipi berisi itu. Dan Yeosang masih tidak berkomentar, dia tidak mau ikut campur.
Setelah beberapa detik, San segera mengubah ekspresinya, yang sebelumnya tersenyum lembut menjadi datar kembali. Dia berbalik dan membungkuk dalam ke arah tuan mudanya yang hanya diam dengan melipat kedua tangannya di dada.
"Mau menjelaskan sesuatu?" tanya Yeosang kemudian.
San tau arah pembicaraan ini kemana, tapi dia tidak ingin terlalu banyak membahasnya. Apalagi dia telah menikah, tidak bisa dia menyakiti istirnya dengan membahas perasaanya pada orang lain. Pada akhirnya San hanya membahas apa yang di perlukan untuk Yeosang ketahui,"Tuan muda, Tuan muda Wooyoung baru saja mendengar tentang kehamilan Tuan Kim Seonghwa. Hal itu membuatnya terlalu banyak memikirkan hal negatif."
Sebenarnya Yeosang tidak puas dengan jawaban San, karena bukan ini yang dia harapkan. Tapi dia juga di baut terkejut dengan berita yang di sampaikan San,"Seonghwa Samchon hamil?"
"Saya tidak mendengarnya secara langsung, tapi Tuan muda Wooyoung mengatakannya pada saya." San melirik Wooyoung yang masih terlelap dan kembali menatap Yeosang,"Saya harap, Tuan muda bisa menenangkan dan menasehatinya."
"Menenangkan? Sepertinya dia lebih tenang setelah bersama dengan mu." kata Yeosang tidak peduli. Dia berjalan menuju ke arah Wooyoung dan duduk di sebelahnya. Menghela nafas pelan dan bergumam,"Kau masih berfikir hal buruk setelah apa yang terjadi selama ini. Sepertinya, mereka belum benar-benar bisa mengambil kepercayaan mu ya, Wooyoungie?"
San hanya bisa menunduk dalam, apa yang di katakan oleh Yeosang adalah kebenaran menyakitkan yang tidak mungkin akan bisa dia ubah bagaimanapun caranya. Ingin rasanya dia menjadi salah satu orang yang di percaya si remaja seperti bagaimana Yeosang begitu di percaya bahkan rela mengorbankan apapun demi sahabatnya. San juga ingin di posisi Yeosang, bukan tentang bagaimana Wooyoung rela berkorban, tapi bagaimana Yeosang bisa begitu dekat dengan remaja manis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Dream (End)
De TodoYeosang selalu bermimpi bisa memeluk sang ayah Song Mingi yang tidak pernah ia kenal sejak dia lahir, saat kesempatan itu datang Yeosang tidak mungkin mau melewatkannya bukan? Tapi jika dia ingin bertemu sang ayah dia juga harus rela berpisah dari i...