Bab 67

1.4K 211 56
                                    

The Dream
Yungi x Yeosang Ateez














*****

Duduk dengan tangan yang setia membuka setiap halaman buku yang ada di tangannya. Christoper Bang, atau lebih di kenal dengan nama panggilan Bangchan tengah berusaha untuk melupakan apa yang akan terjadi satu Minggu yang akan datang. Dengan paksaan sakura mereka akan melangsungkan pernikahan yang tidak pernah dia inginkan. Hal itu cukup membuat Bangchan tertekan, padahal Mingi sudah bertanya berkali-kali tentang keputusan itu.

Selalu ada keraguan ketika mulutnya mengatakan tentang sebuah pernikahan. Namun bagaimana caranya untuk mengatakan pada semua orang tentang keraguan ini ketika mereka telah percaya padanya. Meskipun dalam hal ini Mingi telah mengatakan akan mendukung apapun keputusan Bangchan. Namun tetap saja Bangchan masih terhitung orang baru yang segan meminta bantuan.

Begitu banyak hal yang Bangchan pikirkan sampai membuat kepalanya berdenyut sakit. Menghela nafas pelan, ketika otaknya tidak bisa berkonsentrasi pada buku bacaan, dia memilih menatap jendela besar yang menunjukkan pemandangan bulan yang bersinar di atas langit kelam. Saat seharunya dia bisa menikmati keindahan pemandangan hatinya malah gundah. Sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan akan terjadi ketika menatap bulan yang bersinar terang.

Perlahan matanya tertutup, berusaha menikmati cahaya rembulan yang masuk ke dalam kamar. Sampai kemudian telinganya mendengar suara langkah seseorang yang mendekat perlahan. Awalnya dia ingin melihat siapa yang datang, namun dia urungkan ketika langkah kakinya tidak biasa. Pada akhirnya dia memilih menunggu dan melihat apa yang sebenarnya dilakukannya.

Seseorang dengan pakaian hitam masuk ke dalam kamar perlahan, mengira jika si pemilik tengah lengah. Dengan perlahan mengeluarkan katana dari sarungnya dan bersiap menebas dari belakang. Ketika dia berfikir bahwa misinya akan berhasil Bangchan dengan cepat menghindar. Hal itu cukup membuat orang itu terkejut namun dengan cepat dia berusaha menyerang untuk menyelesaikan misi yang di berikan.

Mungkin orang itu sangat lincah mengayunkan senjata, namun yang tidak dia tahu adalah Bangchan lebih cepat darinya. Ketika katana di ayunkan, Bangchan menghindar dan mengangkat tangannya lalu memutarnya ke belakang punggung. Dengan pelan dia bertanya,"Siapa kau?"

Orang itu tidak menjawab dan malah mengeluarkan belati dan bersiap menusuk Bangchan. Namun sekali lagi Bangchan lebih cepat dari siapapun segera melepaskan orang itu. Merasa dirinya gagal dengan cepat dia melompat ke luar jendela, namun bukanya lolos dari Bangchan orang itu malah bertemu dengan Mingi dan Yeosang yang sudah menunggu di luar.

Tatapannya segera bergetar ketika melihat siapa yang ada di depannya. Kakinya ingin melangkah pergi namun posisinya tidak menguntungkan karena ada beberapa orang yang mengelilinginya dari berbagai arah.  Mingi segera mendekat dan dengan sigap mencekik orang itu dengan santai,"Siapa kau? dan atas perintah siapa kau datang?"

"Mingi," Bangchan berdiri di sisi jendela dan menatap si pembunuh yang kesusahan bernafas itu,"Bawa dia ke pada Ji-chan Jangan menghabisinya di sini. Kau bisa melakukan apapun padanya setelah tau semua informasi darinya."

Mingi hanya melirik sebentar dan segera melempar orang itu pada San yang berdiri di sampingnya,"Bawa dia."

San segera mengangguk dan mengunci tangan pembunuh dan membawanya pergi dari sana. Melihat San pergi Bangchan segera mengikuti karena begitu penasaran siapa orang yang berani datang untuk menghabisinya hari ini. Begitu semua bubar Mingi berbalik dan menatap Yeosang yang melihat San menjauh dari sana.

"Sudah, terima kasih." kata Mingi pelan. Yeosang menoleh pada Mingi dan mengangguk,"Sekarang istirahat, bukankah kau baru selesai berlatih dengan San?"

The Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang