The Dream
Yungi x Yeosang Ateez.
.
.
Panas terik hari ini membuat orang malas keluar. Tetapi di mansion milik keluarga Song, setiap orang di buat penasaran hingga berbondong-bondong keluar menyaksikan peristiwa yang tidak terbayangkan. Tidak pernah ada yang menantang seorang pemimpin black dragon sebelumya. Dengan berbagai pengalaman dan jam terbang yang tinggi, tidak seorang pun berani melayangkan pandangan dengan sembarangan. Tetapi sekarang berbeda, song Mingi telah menerima tantangan dari putranya sendiri.
Berdiri di tengah lapangan, Yeosang membulatkan tekadnya. Meskipun sejak tadi beberapa pelayan bahkan anak buah Mingi memintanya tidak melakukan hal yang gegabah. Tetapi begitulah adanya, mereka seharusnya tau darah siapa yang mengalir pada si remaja.
Beberapa saat sang bintang utama akhirnya hadir, berjalan dengan tenang bersama dengan San dan Lisa di belakangnya. Begitu melihat Yeosang yang menatap datar, San segera berlari menuju ke arah si tuan muda. Bagaimanapun San telah mengambil tanggung jawab untuk menjadi guru Yeosang.
San memegang kedua pundak Yeosang kuat,"Apa kau sudah gila? Kau baru sembuh song Yeosang. Apa kau mau mati?"
"Begitu tidak percayanya kau pada kemampuan ku tuan Choi San, bahkan meminta ku mundur seperti pecundang. Seharunya kau mendukung..."
"Aku akan mendukung setiap tindakan dengan otak bersih, bukan dengan kesombongan!" San melepaskan tangannya dan menatap Yeosang sengit,"Kau pikir kemampuan buruk mu bisa menandingi sedikit kekuatannya?"
Yeosang segera mengalihkan pandangan membuat San semakin kesal,"Kau benar-benar keras kepala!"
"Kau seharunya sudah tau. Kau tidak lupa bukan darah siapa yang mengalir pada tubuh ku,Tuan Choi San?!" Yeosang menatap San dengan senyum miringnya. Tentu hal itu semakin membuat San murka.
Hampir saja San sendiri yang menghajar Yeosang jika Lisa tidak segera menyeretnya menjauh. Dengan susah payah Lisa membawa San menjauh dari arena pertandingan. Bahkan harus dengan bantuan beberapa orang untuk membawa San menjauh dari sana. Sungguh dengan tangan kanan seorang Song Mingi saja mereka kewalahan, lantas bagaimana dengan kekuatan tuan mereka? Tidak ada yang berani membayangkan apa yang akan terjadi pada si penantang.
Melihat sang ayah berdiri di depannya, dengan sigap Yeosang memasang kuda-kuda terbaiknya. Berharap dengan ini dia bisa memenangkan pertarungan singkat ini. Menatap dengan dingin sang putra, Mingi dengan santai melepaskan jas miliknya.
Berjalan memutari sang anak yang masih dengan was-was menatapnya,"Pertarungan seperti apa yang kau inginkan? Pertarungan sampai mati? Atau salah satu dari kita tidak sadarkan diri?"
"Apapun? Aku bisa melakukan pertarungan seperti apapun yang Dad inginkan." jawab Yeosang yakin.
"Ketika kau masih menganggap ku sebagai ayah, bagaimana orang tua ini bisa melayangkan pukulan pada anaknya sendiri Song Yeosang?" pertanyaan yang cukup membuat Yeosang sedikit gentar, bagaimana pun hubungan mereka menjadi salah satu pengikat.
Mingi melihat sedikit keraguan di mata sang putra. Dia hanya bisa menatap tanpa mau bereaksi apapun. Lagi pula hal yang paling dia inginkan adalah mengetahui hadiah semahal apa yang di inginkan Yeosang sampai mengambil kompetisi di saat kondisinya belum stabil.
"Aku akan memberikan keringanan, dengan hanya berhasil memukul ku sekali, dan kau akan mendapatkan apapun." Yeosang merasa sedikit lega untuk sesaat. Tetapi ketika kalimat berikutnya terucap rasa takut semakin menggerogoti hatinya,"Dengan syarat katakan apa yang sebenarnya kau pikirkan!"
![](https://img.wattpad.com/cover/223759927-288-k292866.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dream (End)
RandomYeosang selalu bermimpi bisa memeluk sang ayah Song Mingi yang tidak pernah ia kenal sejak dia lahir, saat kesempatan itu datang Yeosang tidak mungkin mau melewatkannya bukan? Tapi jika dia ingin bertemu sang ayah dia juga harus rela berpisah dari i...