The Dream
Yungi x Yeosang AteezSelamat membaca !!
~~~~~
Didalam lift sangatlah hening. Wooyoung yang biasanya berisik hanya bisa diam. Yeosang terlihat sangat muram. Apa yang mereka katakan sebelumnya membuat Yeosang harus mengingat kenyataan pahit dia bukanlah siapa-siapa di hidup sang Ayah.
Lift terbuka pelan. Mereka berlima segera bersiaga dengan senjata di masing-masing tangan mereka. Saat pintu lift sudah terbuka mereka bisa melihat ada sekitar dua puluh orang berdiri di hadapan mereka. Sepuluh di antaranya adalah para pasukan elit Black Dragon.
"Jika aku mati hari ini Aku senang mengenal kalian semua, dan setidaknya aku bisa melihat dad untuk terakhir kalinya. Maaf mom aku terus berbohong padamu. Mom, Dad semoga Kalian selalu bahagia. Aku selalu menyayangi kalian berdua" yeosang.
"Jika aku mati nanti aku senang punya teman-teman seperti kalian. Aku tidak menyesal datang kesini dan maaf San Hyung sepertinya aku tidak bisa tetap hidup. Semoga kau selalu bahagia. " Wooyoung
"Jika kami mati nanti, kami tidak akan pernah bisa tenang karena gagal menjalankan tugas dengan baik. Bagi assassin misi adalah hutang nyawa pada si pemberi perintah" Jeno, Jaemin, Haechan.
Pemikiran berbeda dari setiap orang. Tujuan yang berbeda dari beberapa orang. Bisakah empat nyawa mengorbankan diri mereka hanya untuk satu nyawa yang lain ??
Hidup memang kejam, saat satu orang bahkan tidak menganggap dirinya sendiri berharga. Tapi menurut yang lain mereka harus rela bertukar nyawa untuk orang itu. Kita terkadang tidak sadar nyawa yang kita anggap tidak berguna sangat berharga bagi orang lain. Jadi cobalah untuk membuat hidupmu berharga, jika bukan untukmu lakukanlah untuk orang-orang yang menyayangimu.
.
.
.
"Cih para bocah ingusan ini sangat menyusahkan sekali"
"Tidak perlu banyak bicara mari habisi mereka semua di sini"
Para musuh menyerang mereka bersama-sama. Mereka berlima pun menyebar. Tapi sebisa mungkin Jeno, Jaemin, Haechan dan Wooyoung mencoba untuk tetap menjaga Yeosang. Tapi sayang banyak yang menyerang mereka membuat konsentrasi mereka buyar. Mereka berempat terlalu sibuk membalas serangan lawan di banding melindungi Yeosang.
Yeosang tidak peduli lagi dengan sekitar. Yang di pedulikan sekarang adalah mencoba untuk melawan mereka semua. Yeosang hanya menggunakan belati dari sang paman jadi serangannya terbatas. Sedangkan para musuh kebanyakan menggunakan pedang atau katana.
Masing-masing dari mereka melawan empat orang musuh. Dua diantaranya adalah Pasukan Elit. Sialnya Yeosang harus berhadapan dengan perempuan yang dia robek bahunya. Yeosang pikir perempuan itu sudah mati ternyata masih saja bisa berdiri di hadapannya sampai sekarang.
"Haha.....kenap heumm?? kau takut?? Aku akan membalas perbuatan mu itu. Kau merobek bahuku sampai ke punggung. Aku akan memecahkan kepalamu sekarang"
Perempuan itu menyerang Yeosang dengan katana miliknya dengan tangan kiri. Yeosang terus menghindar dan sesekali akan melukai mereka. Yeosang benar-benar babak belur melawan serangan mereka berempat.
Banyak luka yang menghiasi tubuhnya. Mulai dari hidungnya yang mimisan karena tendangan, bibirnya yang pecah karena tinjuan kuat. Kaki kirinya juga terluka karena sabetan katana.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Dream (End)
RandomYeosang selalu bermimpi bisa memeluk sang ayah Song Mingi yang tidak pernah ia kenal sejak dia lahir, saat kesempatan itu datang Yeosang tidak mungkin mau melewatkannya bukan? Tapi jika dia ingin bertemu sang ayah dia juga harus rela berpisah dari i...