HOPE

1.7K 132 27
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






















"Setelah mimpi pasti ada harapan, mari berharap mimpi itu jadi kenyataan"
















*****

Mimpi-mimpi yang di lihatnya telah lenyap, tentang cinta yang begitu dia damba. Namun tentang bagaimana hubungan keluarga terbentuk sebagai balasan sudah cukup membuatnya mengharapkan mimpi lain yang mungkin juga akan datang. Siapa yang tidak ingin berharap mimpi yang selalu kau lihat menjadi kenyataan? Tidak ada, semua menginginkan hal yang sama, melihat mimpi berkembang menjadi nyata.

Begitupun dengannya, Kim Wooyoung datang untuk mengejar mimpi yang selalu dia genggam. Tetapi sayang bukan mimpi yang di dapatkan, malah keajaiban yang datang. Keluarga tidak pernah menjadi list mimpi yang begitu dia inginkan, melihat bagaimana hancurnya kehidupan ini sudah cukup membuatnya berhenti bermimpi. Dengan membangun keluarganya sendiri dia berharap bisa mewujudkan mimpi darah dagingnya sendiri.

Lihat apa yang dia dapatkan sekarang. Sebuah keluarga lengkap, bahkan tanpa ikatan darah dia masih di terima dengan tangan terbuka. Bersekolah, bahkan menjadi mahasiswa di universitas bergengsi di negaranya. Sungguh, roda selalu berputar. Tidak selalu dia akan di bawah, keajaiban mungkin datang dan membuatnya menduduki puncak. Mungkin inilah saatnya dia menikmati kerja kerasnya bertahan sampai sekarang.

"Young-ah, apa kau sudah selesai? Kita harus kembali." seorang gadis menghampirinya yang tengah duduk menikmati ice cream yang sejak tadi digenggamnya.

Si pemuda menoleh dan mengangguk pelan,"Aku sudah menyerahkan semua selebaran. Apa kita bisa pulang sekarang?"

"Tentu, tapi kita kumpul dulu. Diskusi sebentar, setelah itu kita bisa pulang." balas si gadis yang hanya bisa di balas dengusan pelan, melihatnya gadis itu tertawa,"Kau ini. Hanya rapat sebentar, setelah itu kau bisa bermain dengan kedua adik mu."

"Baiklah-baiklah nona Nako Chan, ayo pergi." pemuda itu, Kim Wooyoung segera menghampiri Nako yang sejak tadi berbicara dengannya.

Membuang bungkus Ice cream dan dengan cepat menghampiri temannya. Wooyoung pikir setelah memberikan selebaran tentang Club Dance-nya pada mahasiswa baru bisa pulang, tetapi memang sebaiknya dia tidak terlalu banyak berharap karena ketuanya sangat Strict dengan semua hal.

Akhirnya mereka berkumpul, mendengarkan evaluasi dari sang ketua. Wooyoung yang sudah lelah hanya duduk diam di sebelah Nako yang malah menyender padanya.

"Lapar~~~" cicit Nako pelan.

Wooyoung ikut mengangguk,"Aku mau pulang dan makan masakan Mama."

Nako segera menimpali dengan anggukan ribut. Sungguh kepala mereka hanya di penuhi dengan makanan saja sekarang. Setelah beberapa menit 'ceramah', akhirnya evaluasi selesai. Dengan cepat Nako dan Wooyoung mengambil tas mereka. Tidak berfikir panjang mereka menuju ke halte bus terdekat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang