Bab 70

1.5K 194 42
                                    

The Dream
Yungi x Yeosang Ateez









*****





Berjalan dengan tergesa, Song Mingi tanpa berfikir dua kali segera kembali ke Korea setelah mendengar berita tentang penembakan Yunho. Tidak peduli dengan permintaan kakek dan neneknya untuk tetap di sana menjaga Bangchan untuk sementara waktu. Dia bahkan telah siap mengamuk bila Kakaknya benar-benar mencegahnya saat itu. Untung saja Bangchan segera mengizinkan Mingi, atau anak itu akan melakukan sesuatu yang mengerikan di klan.

Begitu Mingi sampai di bandara beberapa anak buahnya telah siap menunggu. Saat melihat Mingi mereka segera menunduk dalam mengingat masalah apa yang terjadi sekarang. Tidak perlu menunggu lama mereka segera ke rumah sakit tempat Yunho di rawat. Mereka tidak datang ke ruang sakit di kota kelahiran Minho karena Yunho telah di pindahkan ke rumah sakit keluarga Mingi di Seoul.

Perjalanan yang seharunya membutuhkan waktu cukup lama hanya di tempat dengan waktu satu jam. Sungguh hal itu adalah rekor baru sang supir selama hidupnya. Melihat bagaimana tatapan mematikan yang di tunjukkan tuannya membuat sang supir tidak berfikir dua kali untuk mempercepat laju kendaraanya.

Ketika mobil baru saja berhenti, Mingi segera keluar tidak menunggu seseorang yang biasanya membukakan pintu mobil untuknya. Kedua kaki jenjangnya berjalan cepat menuju ruangan Yunho yang telah di infokan oleh Minho sebelumnya. Lantai tiga tempat VVIP berada. Tentu saja Yunho akan di tempatkan di sana, seorang pasangan dari pemilik rumah sakit tidak mungkin di tempatkan di ruang bisa bukan? Bagaimana mereka akan menempatinya di tempat biasa? Bahkan sang dokter yang merawat luka Yunho harus benar-benar berhati-hati dalam menjalankan tugaskan. Jika salah sedikit saja tidak tau bagaimana dengan nasibnya.

Dari jauh, ketika matanya melihat kedatangan sang bos. San selaku pemimpin segera mendekat,"Tuan ...."

Namun sebelum San dapat mengeluarkan suara untuk menyapa, kerah kemeja yang di kenakan telah berada dalam genggaman Mingi. Kedua mata tajamnya menatap San kesal,"Bagaimana bisa kau ada di sana tuan mu masih bisa terluka Choi San?"

Sungguh menakutkan untuk di dengar oleh semua orang, namun inilah resiko yang harus dia dapatkan. Atas kelalaian yang dia lakukan, San telah pasrah bila harus mendapatkan hukuman,"Maaf saya Tuan. Saya ceroboh. Dan ..... Saya siap mendapat hukuman."

Tidak menunggu lagi Mingi menyeret San ke satu ruangan yang kosong di sana. Dalam satu lantai itu hanya ada beberapa ruangan. Dan Mingi ingin semua di kosongkan untuk kenyamanan pasangannya. Sekarang salah satu ruangan itu menjadi saksi bagaimana Song Mingi telah jatuh dalam emosinya. Mata yang menggelap membuat siapapun yang melihatnya merasa ngeri.

Semua anak buah San hanya bisa menunduk dalam ketika mendengar pukulan bertubi tubi yang Mingi layangkan. Sampai kemudian Mark datang dengan Haechan. Melihat bagaimana anak buah San ada di sana Mark segera bertanya,"Kalian anak buah Tuan San bukan? Apa yang kalian lakukan di sini? Di mana Tuan San?"

Mereka saling menatap sampai kemudian seseorang membuka suara,"Ruangan paling pojok. Mr. Song memberikan hukuman pada Tuan San atas kelalaian menjaga Tuan Yunho."

Mark segera terkejut dan berlari ke ruangan itu tanpa memperdulikan pertanyaan Haechan. Kakinya terpacu dengan cepat berharap dia tidak terlambat. Ketika pada akhirnya dia sampai dan membuka pintu sudah ada darah berceceran di mana mana dengan tubuh Choi San yang berbaring dengan lemas di lantai. Sedangkan Mingi tidak perduli dan tetap memukuli San karena kalap.

"PA, HENTIKAN! TUAN SAN AKAN TIADA!" Mark segera berlari dan berusaha menarik Mingi menjauh.

"DIA LALAI MENJAGA TUANYA MARK. Dia harus mendapat hukuman!"

The Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang