Bab 33

2.1K 333 44
                                    

The Dream
Yungi x yeosang Ateez






Selamat membaca !!!

~~~~~

"Ck .....aku harus kemana sekarang, Banyak sekali ruangan ....  eummmhhh...." Ada seseorang yang membungkam mulut Yeosang dari belakang membuat Yeosang panik. Sial apa sekarang Yeosang akan mati ??

Orang itu membawa Yeosang memasuki ruangan di dekat sana. Yeosang tidak bisa memastikan itu siapa karena terlalu panik, sampai kemudian dia mendengar suara seseorang yang sangat familiar,  "Ssstt .... tenang,"

"Dad," kata Yeosang dalam hati.

Ya itu adalah Mingi. Mingi segera melepaskan Yeosang. Setelah itu dia mengintip sesuatu dari luar. Ternyata ada beberapa anggota gangster yang lewat di depan ruangan itu. Setelah di rasa aman dia menoleh ke arah Yeosang, "Apa yang kau lakukan di sini?"

"Aku.... maaf Tuan Song, aku .... ingin menyelematkan para perempuan yang di sandra di sini. Tadi aku menemukan mereka, aku tidak bisa meninggalkan mereka begitu saja. Apalagi ...... salah satu perempuan itu tengah hamil,"

"Dan apa kau tau, kau hanya akan membahayakan dirimu sendiri? Ini pulau terpencil dan bagaimana caramu mengeluarkan mereka semua?" Pertanyaan Mingi membuat Yeosang kembali berfikir keras. Mungkin Yeosang bisa mengeluarkan mereka dari bangunan ini tapi apa dia bisa mengeluarkan mereka dari pulau ini juga?

"Jangan menjanjikan sesuatu pada orang lain yang bahkan kamu belum tentu bisa menepati janji itu. Mereka berharap banyak padamu tapi kamu bahkan tidak yakin bisa melakukanya." Yeosang menundukkan kepalanya dalam. Para perempuan itu berharap besar padanya. Ayahnya benar, seharusnya dia memikirkan rencana dengan matang.

Melihat keraguan besar di mata Yeosang, Mingi segera menghela nafas pelan dan berkata pelan, "Sebaiknya kita segera keluar dari sini,"

"Aku tidak bisa ....." Mingi yang bersiap berjalan segera menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Yeosang.

"Aku .... sudah berjanji. Mereka akan sangat kecewa jika aku tidak menepati janji itu. Anda pergi saja, aku akan mencari jalan keluar dari sini," kata Yeosang sambil menunduk dalam tidak berani menatap mata tajam sang ayah.

Mingi terus menatap Yeosang yang terus menunduk. Mingi tersenyum dan tangannya terangkat untuk menepuk kepala Yeosang pelan. Yeosang segera mengangkat kepalanya dan langsung bersitatap dengan mata tajam sang Ayah.

"Aku akan membantumu. Bawa aku kepada mereka, heumm...."

"Eumm," Mingi tersenyum tipis melihat senyum remaja di depannya.

Mingi mengintip dari sela pintu yang terbuka memastikan tidak ada orang. Dia mulai melangkah dengan Yeosang yang ada di belakangnya. Mereka hanya perlu sedikit berjalan ke dekat tangga.

Setelah berjalan dengan hati-hati akhirnya mereka bisa masuk ke pintu dimana para perempuan yang di bicarakan Yeosang berada. Yeosang segera berjalan ke pintu lain tempat para perempuan itu berada. Mingi terus mengikuti Yeosang.

"Hallo," sapa Yeosang sambil masuk ke dalam perlahan.

"Kau, bagaimana?" Perempuan yang tadi mengagetkan Yeosang segera menghampirinya.

"Kami kan mengeluarkan kalian," kata Yeosang, mendengar hal itu mereka sangat senang. Tapi kebahagiaan mereka hanya sesaat sampai kemudian mereka melihat Ming. Mereka tidak bodoh untuk tidak mengenali siapa orang yang berdiri di hadapan mereka.

The Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang