The Dream
Yungi x Yeosang Ateez
Selamat membaca !!
~~~~~
Yeosang duduk dengan kesal di sofa ruang BK, di sampingnya ada Wooyoung yang menatap wajah Yeosang ngeri. Wajah mulus Yeosang sekarang di hiasi beberapa luka, tidak, Wooyoung tidak merasa takut pada luka Yeosang hanya saja wajah bengis Yeosang yang membuatnya sedikit merinding. Sebenarnya hanya Yeosang dan Yechan yang di panggil guru BK, namun Yeosang tidak mau mengikuti apa yang guru katakan.
Maka Wooyoung berusaha untuk membujuknya, guru BK awalnya menyuruh Wooyoung untuk keluar dari ruangan itu namun di urungkan saat Wooyoung mengatakan " baik saya akan pergi, tapi jika dia mengamuk lagi aku tidak akan mau bertanggung jawab. Kalian lihat kan bagaimana dia bisa menghancurkan perpustakaan tadi ?? Ish aku tidak akan heran jika ruang ini akan bernasib sama seperti perpustakaan jika aku pergi"
Jika kalian pikir perkataan Wooyoung terdengar hiperbol kalian salah, karena kenyataanya seperti itu. Yeosang tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri dan hampir menghancurkan setengah perpustakaan. Saat itu Yechan berusaha kabur dengan teman-temannya sebagai tameng, namun mana bisa Yeosang membiarkan itu terjadi, Yeosang mengejar Yechan dengan kesetanan. Apapun dia lakukan untuk membuat Yechan tetap berada di tempat. Bisa kalian bayangkan saat seseorang benar-benar emosi apapun pasti akan di lakukan ya.
Saat Yeosang menghajar Yechan dan teman-temannya tidak ada yang berani memisahkan, Wooyoung bahkan tidak membiarkan Seungmin, Hyunjin dan Yeonjun untuk melerai pertengkaran itu. Wooyoung dengan santai mengatakan, "kalian tidak akan bisa menghentikan anak singa yang lepas kendali oke, jadi lebih baik kita mencari aman saja. Tenang saja, setelah dia puas bermain, keributan ini juga akan berakhir"
Dan pada saat itu tidak ada yang berani menghentikan, bahkan guru yang bertugas memilih untuk tidak ikut campur. Siapa yang peduli dengan ketertiban saat nyawamu terancam ?? Tidak, tidak ada yang berani melerai pertengkaran itu, selain Yeosang yang terlihat menyeramkan juga karena reputasi Mingi yang tidak akan pernah semua orang lupakan. Akhirnya pertengkaran itu bisa berhenti saat Yechan pingsan, yah setelah beberapa pukulan di layangkan oleh Yeosang pemuda sok itu akhirnya tumbang juga.
Meski begitu emosi Yeosang masih belum bisa reda, saat guru-guru tidak bisa mengatur Yeosang, Wooyoung dengan santai mengatakan akan membantu mereka. Dengan bujukan Wooyoung dan ancamannya akan melaporkan secara langsung apa yang di lakukan Yeosang hari ini pada Yunho maka Yeosang akhirnya menurut.
Untuk beberapa saat ruang BK terasa sepi, karena hanya ada satu guru di sana. Seorang guru perempuan yang sepertinya di minta menjaga sementara waktu, guru BK itu terlihat santai tidak seperti guru lain yang terus menatap Yeosang kesal. Tentu siapa yang tidak kesal saat seorang siswa yang bahkan baru pertama masuk sekolah sudah berbuat onar ?? tapi mereka tentu tidak bisa melakukan apapun mengingat siapa orang tua Yeosang.
Seorang perempuan masuk dengan angkuh ke dalam ruang BK, perempuan itu menyuruh guru yang menjaga Yeosang keluar, Yechan tidak bisa berada di ruang BK karena dia langsung di larikan ke rumah sakit, mengingat seberapa parah lukanya. Apa kalian pikir Yeosang peduli ?? Tentu tidak. Mungkin Yeosang khawatir, tapi bukan karena dia takut Yechan tidak bisa di selamatkan, Yeosang takut jika hari ini Ibunya akan merasa kecewa pada apa yang dilakukannya.
"Apa kau puas ?? Berbuat onar di hari pertama mu sekolah ?? Yeosang dengar, aku tau Tuan Song sudah mendidik mu dengan baik, tapi karena ibu mu....." Yeosang segera menatap perempuan yang ternyata kepala sekolah itu dengan sengit. Kepala sekolah itu berdehem pelan dan melanjutkan kalimatnya, " ah....kita tunggu Ayah mu, aku sudah minta salah satu guru BK menghubunginya. Dan kau Tuan Kim, segera kembali ke kelas"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Dream (End)
De TodoYeosang selalu bermimpi bisa memeluk sang ayah Song Mingi yang tidak pernah ia kenal sejak dia lahir, saat kesempatan itu datang Yeosang tidak mungkin mau melewatkannya bukan? Tapi jika dia ingin bertemu sang ayah dia juga harus rela berpisah dari i...