Bab 40

3.3K 413 108
                                    

The Dream
Yungi x Yeosang Ateez


Selamat membaca


~~~~~

Aku mau tanya dong, Kalian beneran suka nggak sih sama cerita ini ? Bukan apa-apa sih sebenernya, cuma semangatku turun karna liat yang baca sama yang ngasih vote cuma dikit. Hehe maaf curhat dikit 🙏🙏 Ah udah lupain silahkan langsung baca aja, maaf tidak sesuai ekspektasi 😰😰

~~~~~

Mingi masuk ke dalam ruang operasi itu, bau obat-obatan menyeruak masuk memenuhi rongga pernafasan Mingi. Mingi hanya terus mengikuti suster yang tadi di minta dokter untuk membantunya, dokter yang tadi setelah memerintah suster segera mempersiapkan dirinya memulai operasi.

"Silahkan berbaring di sini tuan song, kami akan melakukan operasi juga mengambil darah anda secara bersamaan,  jadi tolong anda tetap sadar selamat operasi berlangsung" Mingi segera berbaring di atas brankar yang di tunjuk oleh suster tadi.

Suster itu mulai melakukan sesuatu pada tangan kirinya, Mingi hanya menatap datar pada tangan kirinya. Darah mulai mengalir dari tangan kirinya, darah itu berkumpul di tabung infus, dan dari tabung infus itu kembali mengalir pada orang yang ada di balik gorden tipis di sebelah kiri Mingi.

Mingi menatap gorden itu lekat, jika memang yang di katakan Yunho benar, anaknya ada di sana berjuang antara hidup dan mati, "Suster "

"Iya Tuan ??" Suster itu segera menengok ke arah Mingi, "Buka gorden itu "

"Tapi tuan itu ...." Mingi menoleh ke arah Suster itu cepat, membuat yang di tatap segera melakukan perintah Mingi.

Srak~

Tubuh Mingi menegang seketika, melihat seseorang yang di balik gorden itu,"Yeosang ??"

Tubuh kecil itu terbaring lemah dengan beberapa dokter mengelilinginya, bahkan banyak alat yang terpasang di tubuhnya.
Perkataan Yunho terngiang di kepalanya, tentang bagaimana dia ingin menyelamatkan putranya,

"Tolong selamatkan putraku, dia membutuhkanmu....hiks" "Dia tertembak, aku tidak tau siapa yang melakukannya. Dia....dia butuh donor darah, golongan darah yang sama dengannya habis. aku tidak bisa memberikannya, tapi ....tapi dokter bilang ayahnya bisa memberikannya. Tolong berikan darahmu padannya, akan ku lakukan apapun untuk mu asal putraku selamat. Aku mohon ....hiks"

Tanpa sadar cairan bening menetes dari mata Mingi, dia segera mengerti mengapa selama ini dia merasa begitu dekat dengan seorang remaja yang misterius, Dia semakin bersalah mengingat dialah yang menyebabkan luka di tubuh putranya. Dadanya begitu sesak melihat bagaimana mata Yeosang  yang selalu melihatnya ceria sekarang tertutup rapat, tidak ada senyuman lebar di bibir pucat remaja kecil itu, "apa yang ku lakukan, maafkan aku son...."

Setiap detik saat ini yang di ingat adalah setiap perkataan dan apapun yang di lakukan Yeosang dulu. Dari pertama yeosang yang merasa senang hanya karena di mengizinkannya memiliki topi miliknya,

"Bukankah ini topi milikku" " Ha ....oh iya anda meninggalkannya di meja kasir saat itu. Saat aku ingin mengembalikannya anda sudah menjauh" "Kau bisa memilikinya" "Benarkah ?? Terimakasih "

Dan bagaimana Yeosang sangat marah hanya karena topi darinya jatuh ke jurang,

"ITU HANYA TOPI YEO AKU AKAN MEMBELIKANNYA  UNTUKMU NANTI" " TIDAK......KAU TIDAK TAHU.... ITU BUKAN SEKEDAR TOPI UNTUKKU. ITU TOPI MILIK D...."

The Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang