Bab 74

1.2K 166 36
                                    

The Dream
Yungi x Yeosang Ateez






.

.

.













Hari yang cerah untuk mengantar calon pamannya untuk kembali ke Jepang. Yeosang dengan wajah cerahnya berdiri di sebelah sang ayah yang berbincang sebentar dengan Minho yang sudah siap untuk kembali ke Jepang bersama dengan anak buah Bangchan yang khusus datang untuk mengawal kepulangan sang calon pendamping pemimpin Yakuza terkuat di negeri sakura.

Pernikahan akan terjadi secara tertutup dan Mingi tidak akan bisa datang karena kondisi Yunho yang belum stabil. Meskipun Bangchan sedikit kecewa dengan absenya keluarga Mingi dalam pernikahannya, dia tetap merasa senang mendengar kehamilan Yunho. Bahkan dia telah memberikan hadiah untuk mereka yang membuat Yeosang pusing ketika mengingat harganya.

Ketika telah selesai berbicara dengan Mingi, Minho berjalan ke arah Yeosang dengan senyum manisnya. Mendengar apa yang di lakukan anak itu untuk ibunya membuat Minho terkejut luar biasa, pasalnya Yeosang masih berusia remaja namun telah mempu untuk membalas rasa sakit sang ibu. Meskipun mungkin Yunho tidak akan mempermasalahkan hal tersebut atau merasa dendam atas apa yang orang itu lakukan.

Dan tidak beda dari Yeosang, diam-diam Mingi telah membantai salah satu organisasi yang menyediakan jasa pembunuh bayaran yang di gunakan untuk menyakiti Yunho. Mengingat hal itu membuat Minho harus bisa menahan dirinya untuk tetap berdiri dengan santai di depan Song Mingi. Jika saja dia tidak berhutang budi, dia akan memilih untuk segera kabur. Tapi apalah daya, dia tidak bisa tidak sopan pergi begitu saja tanpa berpamitan bukan?

"Yeosang....terima kasih," cicit Minho pelan.

"Untuk apa? Aku tidak melakukan apapun." bingung Yeosang, seingatnya dia lebih terlihat merusuh dari pada membantu.

"Kamu, mau menerima ku. Maksud ku, kau tau, beberapa orang yang mungkin mengenalku akan langsung menghina atau bahkan..."

"Berarti mereka bodoh." sahut Yeosang membuat Mingi yang diam-diam mendengarkan mengangkat alisnya bingung. "Mereka tidak tau siapa Samchon, itulah sebabnya mereka bermulut besar. Sudahlah, jangan di pikirkan. Lagipula sebentar lagi Minho Samchon juga akan menjadi bagian keluarga."

Minho tersenyum dan mengangguk, meskipun dirinya masih belum bisa menerima sepenuhnya apa yang terjadi. Dia tidak akan bisa kabur, terlebih adiknya membutuhkan perawatan yang sudah di janjikan oleh Bangchan. Pada akhirnya dia hanya bisa memeluk Yeosang sebentar dan memberikan beberapa petuah seperti harus belajar dengan rajin dan selalu mendengarkan perkataan ibunya.

Ketika pesawat yang akan membawa Minho dan rombongan telah mengudara baru mereka berdua berjalan berdampingan menuju mobil. Mingi kali ini memiliki untuk mengemudi sendiri dengan sang putra yang mendampinginya. Tidak ada pengawal karena Mingi ingin menghabiskan banyak waktu dengan putranya setelah semua hal yang terjadi belakangan ini. Dia sudah izin pada Yunho dan tentu sang istri sangat setuju dengan ide membawa Yeosang jalan-jalan.

"Kita akan ke mana Dad?" tanya Yeosang ketika telah selesai menggunakan sabuk pengaman.

Mingi menyalakan mesin mobil dan berpura-pura berfikir,"Eummm....tidak tau. Dad tidak pernah bepergian ke satu tempat sendirian."

"Ya terus kenapa ngajak Yeosang pergi? Mending Yeo nonton Doraemon dengan Mom." kata Yeosang kesal, padahal dia ingin bermanja-manja dengan sang ibu di hari minggu begini. Tapi lihat, ayahnya sendiri malah mengajaknya pergi tanpa tujuan yang jelas.

The Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang