Bab 10

2.9K 433 38
                                    

The Dream
Yungi x Yeosang Ateez

Selamat membaca !!!

                        ~~~~~
Semua orang yang mengikuti tes akhirnya di izinkan makan siang. Yeosang dan Wooyoung duduk di meja paling pojok setelah mengambil makanan mereka.

"Hai boleh kami bergabung" Yeosang dan Wooyoung segera mendongak melihat tiga orang pemuda datang membawa makanan di tangan mereka masing-masing. Salah satunya adalah Haechan yang sebelumnya berkenalan dengan Yeosang.

"Ah tentu" mereka bertiga akhirnya duduk. Di meja itu ada enam kursi dua kursi pada masing masing sisi.

"Ekhem....... bagaimana jika kita berkenalan. Haechan bisa tolong perkenalkan kami?" kata salah satu dari mereka.

"Ah iya perkenalkan mereka berdua temanku, namanya Jaemin dan Jeno"

"Aku Wooyoung dan ini Yeosang"

"Si anak emas?" Jaemin mengatakan itu dengan senyum lebar. "Apa kalian benar-benar berfikir seperti itu tentangku ?"

"Melihat topi itu sih iya. Memang kenapa??" Jaemin mengatakan itu dengan bingung.

"Orang dalam ?? Ah aku mengerti berarti aku juga sama " Wooyoung menyahut dengan santai. Dia tidak akan terkejut mendengar hal licik seperti itu.

"Sepertinya kau harus hati-hati dengan mereka semua"

"Huft..... dengar ya aku benar-benar tidak peduli sekarang dengan tes ini. Terserah mereka mau melakukan apapun padaku. Aku hanya ingin mati dengan tenang. Jika bisa aku ingin melihat ibuku untuk terakhir kalinya. Apa kalian paham ??"

"Kau punya orang tua??"

"Kalian bicara apa ?? Tentu saja punya memang kalian tidak ??" Haechan, Jaemin dan Jeno menggeleng singkat. Membuat Yeosang menjadi tidak enak dengan mereka. "Aku tidak tau. Maaf ..."

"Aah tidak apa-apa. Aku Jaemin, dan Jeno berteman sejak kecil. Kami bekerja menjadi pembunuh bayaran. Jika kami beruntung kami bisa mendapat bonus besar, jika tidak mungkin kami akan kelaparan. Belum tentu juga misi kami berhasil. Jika misi gagal kami yang akan di pukuli sampai babak belur......"

".....Jadi kami ke mari. yaah......setidaknya kami nanti tidak perlu capek untuk mencari makan lagi. Jika kami masih hidup kami akan lebih terjamin disini tapi jika gagal mungkin kami bisa mati dengan tenang" Haechan menjelaskan dengan tenang. Padahal apa yang dikatakannya adalah suatu hal yang membuat Yeosang dan Wooyoung bahkan harus menahan nafasnya sejenak.

"Yaah jadi kita di sini untuk mencari kematian ya?" gumaman Yeosang di angguk i oleh keempat teman yang lain.

"Baiklah kita lihat kematian seperti apa yang akan kita dapatkah hahahaha " semua orang yang ada di meja itu tertawa riang. Dasar gila mereka menertawakan kematian mereka sendiri ??

Mereka ingin mati bukan karena tidak menghargai kehidupan yang di berikan oleh tuhan tapi mereka sudah tidak tahu apa tujuan mereka untuk tetap hidup. Yeosang sudah tidak tahu lagi apa alasan untuk tetap hidup. Ibunya pasti sudah bahagia sekarang, bahkan ayahnya sudah memiliki kehidupannya sendiri dengan dua anaknya dengan istrinya juga pastinya. Dia tidak ingin merusak kebahagiaan siapapun. Biarlah dia sekarang menikmati kehidupan singkatnya sebentar. 

Sepertinya sekarang mereka akan menjadi teman, sekumpulan orang-orang yang tidak takut akan kematian. Kita lihat siapa yang tetap hidup. Mereka yang berjuang mati-matian untuk bertahan, atau orang-orang yang bahkan tidak tahu mengapa mereka masih tetap hidup sampai sekarang.

The Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang