Bab 86

797 108 9
                                    

The Dream
Yungi x Yeosang Ateez







.

.

.



Membuka koper dengan tergesa, tidak peduli dengan beberapa pelayan yang bertanya ada apa gerangan dia membereskan barang-barangnya. Tidak ada yang bisa menghentikannya, membuat para pelayan begitu khawatir. Yunho tidak bisa berfikiran jernih, bayang-bayang tentang jauh dari putranya telah menggerogoti hatinya.

Tidak lama kemudian para pelayan segera menyadari seseorang datang. Tanpa pikir panjang mereka membungkuk memberi hormat dan segera keluar dari Walk in closed. Perlahan tapi pasti dia berjalan mendekati Yunho yang bersimpuh di lantai dan merapikan pakaiannya.

Yunho tau ada orang di belakangnya, tetapi dia memilih untuk abai. Pada akhirnya dia mendudukkan dirinya perlahan di samping Yunho. Meskipun sebenarnya sangat sulit akibat kehamilannya.

"Yunho...."

"Aku tidak ingin membicarakan apapun Hyung." sahut Yunho cepat ketika Seonghwa baru saja membuka suara.

Bukanya marah Seonghwa malah menyenderkan dirinya pada lemari pakaian. Dia menatap langit-langit kamar,"Lucu ya, sekarang ketika marah, kau tidak bisa berfikiran jernih seperti saat kanak-kanak."

Tidak ada respon, Yunho masih sibuk dengan dirinya sendiri. Melirik sebentar dan Seonghwa kembali bersuara,"Aku pikir, setelah dewasa, bahkan memiliki seorang putra, pemikiran mu akan ikut berubah.."

"Hyung, jangan membuat ku kehabisan kesabaran." Yunho menatap Seonghwa sengit, dia sudah sangat kesal dan tidak mau diganggu.

"Apa ingatan mu sudah hilang Yunho?" Yunho menatap Seonghwa bingung, sementara yang di tatap tersenyum tipis,"Sepertinya, semakin kau tua, semakin kau lupa apa yang menyebabkan semua ini terjadi ya."

"Apa maksud...."

"Keputusan yang seperti inilah yang memulai semuanya. Kau pergi, tanpa memberitahu Mingi tentang kehamilan mu. Meninggalkan Korea dan pergi ke Australia tanpa ada yang tau tujuan mu. Membesarkan seorang anak yang terus merindukan ayahnya. Dan meninggalkan seorang ayah yang tidak tau bahwa ada malaikat kecil dalam hidupnya......."

".......Menutup rapat mulut mu sampai membuatnya gila, akhirnya melakukan segala cara untuk menyembuhkan lukanya. Dan membuat seorang anak harus melakukan kebohongan tentang nyawanya hanya untuk melihat ayah yang tidak pernah mengenalinya. Apa kau lupa semuanya?" Seonghwa menatap Yunho intens, dia cukup bersabar untuk semua hal yang di lakukan sepupunya.

Setiap hal yang di lakukan Yunho, Seonghwa akan mendukungnya. Tetapi setelah melihat Yeosang, bagaimana dia tega membiarkan seorang anak harus berjuang sendirian lagi?. Memikirkan banyak hal padahal seharusnya dia hanya sekolah dan belajar. Tidak lagi, Seonghwa sudah muak.

"Sebaiknya Hyung tidak ikut campur lagi."

"Dan membuat keponakan ku sendiri hancur?" Yunho dengan cepat menatap Seonghwa sengit, tetapi Seonghwa tidak peduli dan tetap melanjutkan,"Kau lah yang menyebabkan semua ini terjadi Jeong Yunho! Jeong Yunho yang bodoh dan tidak mau mendengarkan orang lain. Mau berapa kali kau menyakiti putra dan suami mu ha? Mau berapa kali? Mau berapa kali kau menyakiti mereka dengan keegoisan mu?......"

".........Kau pikir dengan kau kembali ke kehidupan lama mu Yeosang akan senang? Dan bagaimana dengan suami mu? Apa lagi yang akan dia lakukan untuk mengobati lukanya sendiri, Yunho?"  Seonghwa ingin menangis, dia lelah dan bagaimana Yunho begitu keras kepala membuatnya lebih kesal.

The Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang