Bab 21

2.6K 412 51
                                    

The Dream
Yungi x Yeosang Ateez


Selamat membaca !!!

~~~~~


Wooyoung dan Jeno kembali ke gua yang mereka tempati. Saat masuk ke dalam bisa di lihat Jaemin berbaring di tanah dengan paha Haechan sebagai bantalnya. Yeosang sendiri sedang sibuk dengan Laptop di pangkuannya entah melakukan apa. Jeno masuk dan mengangguk pelan pada Haechan. Haechan mengerti maksud Jeno tersenyum lega.

"Yooo kau sedang apa ha ??" Wooyoung segera duduk di sebelah Yeosang.

"Aku meretas semua sistem pengawas. Lihat semua sudah masuk ke mari. Waw sepertinya kita benar benar dapat masalah"

"Ada apa ??" Haechan bertanya khawatir.

"Semua peserta bekerja sama. Sepertinya mereka benar benar berusaha menyingkirkan kita. Lihat ini para tutor mereka juga ikut" semua orang memperhatikan rekaman CCTV di laptop itu seksama. 

"Huft....kita harus benar benar bekerja ekstra kalau begitu"

"Sebaiknya kita makan dulu sekarang. Kita akan melakukan misi malam hari." Semua orang mengaguk mendengar Haechan kecuali Jaemin yang masih tertidur pulas.

"Makanlah untuk mengisi tenaga" Haechan mengeluarkan beberapa makanan dari dalam tas miliknya. Semua segera makan termasuk Jaemin yang di bangunkan oleh Haechan.

Di sisi lain Renjun berusaha menenangkan pikirannya. Dia takut terjadi sesuatu pada Yeosang. Renjun keluar dari ruang kontrol di ikuti oleh Mark.

"Njun " Mark membawa Renjun ke dalam pelukannya.

"Hiks bagiamana jika terjadi sesuatu pada adik kecil Hyung ?? Aku takut sekali hiks...."

"Dengar....mereka bertiga bersama adik kecil jadi kau tidak perlu khawatir oke"

"Tapi mereka semua berbahaya Hyung. Mereka semua adalah anggota elit Black Dragon ....bagaiman ini hiks " Mark hanya bisa menenangkan sang adik, meski sebenarnya di juga sangat khawatir pada Yeosang.

"Apa kita tidak bisa membantu apapun ??"

"Tidak bisa. Jika kita secara terang-terangan membantu, Papa bisa curiga"

"Hiks....jika sampai adik kecil terluka aku akan menguliti mereka hidup-hidup."

"Kau bisa melakukan apapun pada mereka nanti. Tapi untuk sekarang kita harus yakin pada mereka bertiga. Aku juga yakin Wooyoung sudah di beritahu. Dia salah satu pilihan San Hyung. Pasti kemampuannya tidak bisa di anggap remeh" Renjun akhirnya mengangguk pelan. Meski di dalam hati dia sangat ingin memenggal kepala orang-orang itu sekarang.

.

.

.

Malam tiba dengan sangat cepat. Mereka bersiap menjalankan misi mereka. Senjata sudah ada di tangan mereka masing masih. Dengan arahan Yeosang mereka akhirnya berpencar. Meski sebelum pergi Yeosang masih mencoba melarang Jeno untuk pergi sendiri. Tapi Jeno tetap kekeh untuk pergi sendiri.

Wooyoung dan Yeosang berjalan dengan pelan. Mereka harus sangat waspada. Terutama Wooyoung jika sampai Yeosang terluka dia yakin Mark dan Renjun akan mengamuk. Apalagi jika Ayah Yeosang yang mendapatkan Julukan Dewa Kematian itu tahu. Tamat sudah riwayat Wooyoung.

"Apa masih jauh ??"

"Tinggal sedikit lagi. Kau bisa diam tidak. Sejak tadi menggerutu terus. " Yeosang sangat kesal dengan Wooyoung karena terus menggerutu sejak tadi.

The Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang