Bab 9

2.4K 405 35
                                    


The Dream
Yungi x Yeosang Ateez









Selamat membaca !!!


~~~~~

"Morning, perkenalkan namaku Mark. Aku yang akan menjadi tutor kalian. Tes ini tidak mudah, hanya si beruntung yang bisa masuk ke dalam sini." Yeosang tau lelaki ini, dia yang semalam memeluk ayahnya.

"Eh ...... bukankah ini topi Papa?" Pemuda kecil yang kemarin memeluk ayahnya menghampiri Yeosang dan ingin menyentuh topi miliknya.

"Menjauh dariku!" kata Yeosang berusaha menjauh dari pemuda itu.

Pemuda itu mengernyit bingung, dia todak melakukan apapun padahal, "Kenapa? Njun nggak jahat kok,"

"Renjun .... sudahlah," kata Mark sambil menghampiri adiknya.

"Tapi ini topi Papa Hyung" kata Renjum sambil menunjuk topi milik Yeosang.

Mark segera memperhatikan topi yang di kenakan Yeosang, dan segera mengangguk setuju, "Oh iya benar itu topi kesayangan Papa"

"Kenapa kau mengambilnya? sini kembalikan!" Renjun berusaha merebut topi itu. Yeosang menghalangi tangan Renjun bahkan tidak sengaja mendorong Renjun samping jatuh.

"Apa yang terjadi di sini?" suara dingin Mingi terdengar di belakang Yeosang.

"Njun mau ambil topi Papa dari dia. Dia mencuri topi Papa," kata Renjun.

"Tidak, aku tidak mencurinya!" Mingi hanya memperhatikan Yeosang yang mencoba menyembunyikan topi itu. Ada apa dengan anak ini pikir Mingi aneh.

"Renjun, kembali ke tempatmu. Mark lanjutkan!" Renjun menghentakkan kakinya kesal kembali ke tempat duduknya.

Mingi masih memperhatikan Yeosang yang sekarang sudah kembali ke barisan. Yeosang tidak terlihat seperti kemarin yang sangat ceria saat melihatnya membuat Mingi bertanya ada apa dengan bocah itu.

Pada akhirnya Mingi hanya bisa menghela nafas pendek dan duduk di samping Renjun. Dengan senang Renjun segera memeluk lengan Mingi dan bersandar pada pundaknya. Yeosang yang melihatnya ingin menangis rasanya. Yeosang juga anaknya kenapa dia tidak bisa melakukan hal sama seperti Renjun?Tanpa Yeosang sadari ada seseorang yang memperhatikan semua gerak-geriknya.

.

.

.

Yunho bangun pagi ini dengan keadaan lebih baik dari sebelumnya. Apa yang di katakan ibunya membuat Yunho sedikit lebih baik. Jadi hari ini dua mencoba berdamai dengan keadaan sedikit dan berusaha bangkit untuk bisa mencari putrinya yang selalu dia yakini masih hidup.

Ketika sampai di ruang makan, Yunho segera menghampiri kedua orang tuannya yang sudah duduk dengan tenang di meja makan, "Selamat pagi ma, pa."

"Pagi sayang," Ibu Yunho sangat senang melihat Yunho sudah kembali ceria meski tidak di pungkiri masih ada jejak kesedihan di mata bulatnya. Tapi setidaknya putarnya itu tidak semurung sebelumnya dan sudah mau bergabung dengan mereka di meja makan.

"Pagi ini kau ikut papa ke kantor. Kau pewaris papa satu-satunya jadi kau harus belajar semua tentang perusahaan," kata Tuan Jeong membuat Yunho yang akan memakan roti miliknya segera menghentikan acaranya dan menatap ayahnya dengan takut.

"Tapi...." ibu Yunho memegang tangan anaknya dan menggeleng kepalanya pelan. Yunho akhirnya menghela nafas pelan dan berucap,  "Aku tidak pernah belajar seperti itu,"

The Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang