Bab 24

2.3K 378 46
                                    

The Dream
Yungi x Yeosang Ateez

Selamat membaca !!!!

~~~~~

Renjun dan Mark segera turun dari mobil tidak memperdulikan pakaian mereka yang basah. Mereka semua melihat bagaiman gedung itu di lalap habis oleh si jago merah. Mark dan Renjun menangis dalam diam. Tidak menyangka dengan apa yang mereka lihat saat ini.

"Nooooo ....hiks Hyung tolong selamatkan dia" Mark memeluk Renjun yang mencoba berlari ke gedung itu.

Mingi dan San hanya bisa diam, terpaku dengan apa yang terjadi saat ini. Mereka tidak mengerti mengapa rasanya sangat sakit sekarang. Ada apa dengan mereka sebenarnya ?? Mereka tidak pernah memikirkan nyawa orang-orang yang mereka habisi. tapi ini ?? Ada sesuatu di dalam diri mereka yang memberontak ingin berteriak entah karena apa.

Semua orang menundukkan kepal mereka dalam merasa berduka atas nyawa yang terbuang sia-sia. Tidak semua, Mingi berjalan perlahan menuju gedung perasaanya mengatakan dia harus mendekat.

Tidak jauh dari gedung lima, tidak empat orang berdiri. Satu orang berada di gendongan ala bridal style. Semua orang mendekat ke arah mereka. Mereka adalah Yeosang, Jeno yang di papah Haechan juga Jaemin yang menggendong Wooyoung Bridal style.

Entah sadar atau tidak Mingi, San Mark juga Renjun berjalan ke arah mereka berlima. Tanpa aba-aba San mengambil alih tubuh Wooyoung. Haechan yang mulai kehilangan kesadaran melepaskan Jeno dan segar jatuh pada pelukan Mark yang menghampirinya. Mark dengan sigap menggendong Haechan Bridal Style. Renjun membantu Jeno berjalan dengan Jaemin yang juga membantunya.

Mingi berjalan perlahan ke arah Yeosang. Tubuh Yeosang basah oleh hujan juga darah dan keringat. Matanya tidak bisa fokus lagi. Yeosang berjalan dengan kaki kiri yang di seret perlahan juga dalam keadaan setengah sadar. Yeosang merasa tubuhnya meringan, saat dia sudah bersiap untuk merasakan sakitnya benturan tanah. Tubuh itu tidak merasakan sakit malah seakan ada yang menangkapnya.

Apa itu ?? pikir yeosang. Yang bisa dia rasakan adalah punggung lebar seseorang. Mingi menggendong Yeosang di punggung. Yeosang merasa seperti mimpi bisa merasakan hangatnya tubuh sang ayah.

"Dad....??"

"Heuummm" entah sadar atau tidak Mingi menjawab Yeosang yang mulai meracau di punggungnya.

"Ayo pulang" satu kata yang membuat Mingi menghentikan langkahnya.

"Ayo pulang Dad. Mom menunggu di rumah. Tidak....kami menunggumu pulang....."

"....Setiap tahun di ulang tahunku. aku akan melihat pintu dan berharap Dad yang akan membuka pintu itu. Dad akan memeluk kami berdua......"

".....Bisakah aku mendapatkannya sekarang ?? " Setelah itu tidak ada suara lagi dari punggung Mingi. Yeosang sudah tidak sadarkan diri.
Mingi melanjutkan jalannya yang tertunda. Pikirnya kalut hanya karena seorang remaja berusia 15 tahun memanggilnya "Dad". Ada perasaan hangat yang menjalar di hatinya.

.

.

.

Yunho duduk di bawah ranjangnya dengan memeluk tubuhnya sendiri. Bibirnya diam tapi matanya terus mengeluarkan air mata. Tangannya membawa selembar foto penuh kenangan. Fotonya dan juga sebagai putra.

"Yunho ..."

"Ma perasaanku tidak enak. Apa yang sebenarnya terjadi pada putraku" Ibu Yunho duduk di sebelah sang putra dan merengkuh Yunho ke dalam pelukannya. Dia tahu perasaan Yunho, dia juga seorang ibu. Wajar jika Yunho merasa takut sekarang.
Yunho berdiri dan berjalan menuju jendela besar di kamarnya.  Melihat air hujan yang mengguyur jalanan Seol.

The Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang