Bab 35

2.2K 330 34
                                    


The Dream
Yungi x Yeosang Ateez



Selamat membaca !!





~~~~~

Pagi ini begitu tenang seperti biasa di Mansion Mingi. Yeosang sudah mandi juga sarapan. Sebenarnya dia ingin mengajak Wooyoung keluar untuk jalan-jalan, karena dia lihat temanya itu sedang ada banyak masalah. Setelah semalam Wooyoung menangis anak itu pergi entah kemana. Sejak pagi Yeosang tidak melihatnya.

Yeosang duduk dengan tenang memainkan laptop di pangkuannya. Masih ingat dengan laptop yang saat itu di berikan oleh Jaemin ?? Laptop itu masih ada padannya. Mark bahkan tidak mencarinya, entahlah Yeosang pikir mungkin orang kaya jika barangnya hilang akan membeli yang baru.

Dor~ Dor~

Yeosang tersentak mendengar suara tembakan itu. Yeosang berdiri, berjalan ke arah jendela kamarnya. Di sana Wooyoung mengenakan pakaian hitam dengan terus menembaki Anggota Black Dragon (?)

Wooyoung menatap Yeosang sebentar lalu segera masuk ke dalam mobil, mobil yang ditumpangi Wooyoung menerobos gerbang dan melaju sangat cepat meninggalkan Mansion. Para anggota Black Dragon terlihat kalang kabut mengejar mobil Wooyoung. Yeosang tanpa pikir panjang segera keluar dari kamarnya, lalu berjalan mengikuti arah anggota Black Dragon yang lain.

Yeosang berdiri berjejer bersama anggota Black Dragon yang lain atas perintah Mingi. Ada apa sebenarnya ??, Kenapa semua terlihat sangat kacau dan Wooyoung, Ada apa dengan anak itu.

"Aku ingin kalian mengejar Wooyoung, dia mengambil chip yang berisikan data penting Black Dragon. Ambil chip itu dan tangkap penghianat itu  hidup atau mati." Apa?? Tidak mungkin, Yeosang yakin Wooyoung tidak mungkin melakukan hal itu kan, pasti salah pikir Yeosang. Semua orang segera bubar, tapi Yeosang malah mengejar Mingi dan San.

"Tuan Song, tunggu...." Mingi menghentikan langkanya dan berbalik ke arah datangnya Yeosang, "Tuan Song aku yakin Wooyoung tidak melakukan ini. Percayalah padaku"

"Tapi kenyataannya dia melakukanya. Bagaimana kau menjelaskan ini Yeosang ??" Yeosang segera bungkam mendengar perkataan tenang Mingi.

"Tapi....."

"Dia sudah berkhianat. Hukuman bagi penghianat adalah kematian." Setelah mengatakan itu Mingi segera meninggalkan Yeosang yang terpaku.

"Apa yang sebenarnya kau lakukan Wooyoung ?"

"Kau harus percaya padaku Yeosang. Cukup kau saja, aku tidak butuh yang lain. Aku mohon ...hiks" perkataan Wooyoung terus berputar di kepalannya. Jadi inilah alasan mengapa Wooyoung memintanya percaya padanya - Wooyoung-

"Apa yang sebenarnya kau sembunyikan dariku Wooyoung ??"

.

.

.

Perusahan milik Jeong saat ini sedang dalam keadaan mencekam. Bagaimana tidak, wakil Direktur mereka sendiri sedang dalam keadaan kacau. Entah mengapa Yunho sejak pagi tadi terus menerus marah meski hanya karena masalah sepele.

Tuan Jeong yang mendengar kekacauan itu segera ke perusahaan. Sebelumnya memang tuang Jeong ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan rutinnya bersama sang istri.

Tuan Jeong dan nyonya Jeong - yang memaksa ikut -  segera ke ruangan Yunho. Ruangan Yunho terlihat ramai, para karyawan mengintip dari sela pintu ruangan itu. Tuan Jeong juga bisa mendengar suara Yunho yang meninggi tidak seperti biasa.

The Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang