Bab 36

2.2K 335 16
                                    

The Dream
Yungi x Yeosang Ateez







Selamat membaca !!

~~~~~

Takdir adalah sesuatu yang unik, kadang kita akan bersyukur atas takdir yang di berikan pada kita, tapi juga terkadang kita akan sangat membenci takdir itu sendiri. Tidak ada yang bisa menebak takdir apa yang akan di berikan pada kita, sama seperti apa yang terjadi pada Yeosang.

Yeosang sangat bersyukur atas takdir yang membuatnya menjadi anak dari pengusaha hebat Song Mingi, tapi dia juga membenci takdir di mana dia harus berpisah dari ibunya. Terkadang Yeosang akan mempertanyakan mengapa dia harus mendapatkan takdir seperti ini. Tapi mungkin inilah yang terbaik untuknya. Dia tidak pernah menyesal meninggalkan ibunya, dia juga tidak menyesal terus bersembunyi dari sang ayah. Dia merasa cukup hanya tahu siapa kedua orang tuannya.

Hari ini Yeosang tidak tahu takdir apa yang akan dia dapatkan, tapi yang pasti dia akan mempertaruhkan segalanya untuk sahabatnya. Tidak masalah jika takdir membuatnya harus kehilangan segalanya, dia hanya tidak ingin orang lain hancur sepertinya.

Yeosang sudah bersiap dengan tas ransel yang berisi leptop juga beberapa peralatan yang sekiranya dia butuhkan. Yeosang keluar dari kamarnya, hari ini para anggota Black Dragon akan mencari Wooyoung, jadi Yeosang akan mengikuti yang lain seolah sedang mencari Wooyoung.

Semalam Yeosang sudah mencari tahu lokasi yang di beritahu oleh si pemberi pesan misterius, di lokasi itu hanya ada sebuah gedung yang  terletak jauh di pinggir kota Seoul. Tidak masalah, Yeosang hanya harus mengeluarkan Wooyoung saja dan mengambil Chip itu.

Yeosang ke gedung itu menaiki kendaraan umum, hanya sampai halte yang kurang lebih berjarak 10 km dari lokasi. Yeosang turun dari bus yang dia tumpangi, dia mulai berlari ke lokasi. Dia harus cepat tidak ingin terjadi sesuatu pada sahabatnya itu.

Ternyata lari ke sana membutuhkan banyak waktu, sampai di lokasi bisa dilihat gedung itu yang terlihat tidak terawat. Yeosang naik ke pagar besi yang mengelilingi gedung itu, kakinya mendarat mulus di tanah.
Yeosang berjalan mengendap-ngendap masuk melalui pintu belakang.

Cklek~

Aneh sekali kenapa tidak ada orang sama sekali di sini, apa dia ditipu ? Tidak, sebelum Yeosang menemukan Wooyoung dia tidak akan pergi dari sana. Yeosang berjalan perlahan, jangan lupakan pistol yang berada di genggamannya.

Gedung itu ada sekitar delapan lantai, Yeosang berjalan menaiki tangga menuju lantai dua. Saat hampir sampai di sana Yeosang bisa melihat ada sekitar lima penjaga.

Dor~

Dor~

Yeosang menembaki mereka tanpa ampun, setelah itu segera berlari menjauh dari lokasi, tidak ingin membuang banyak waktu. Dia memeriksa setiap pintu berharap bisa menemukan Wooyoung. Dia terus berlari dan menembaki siapapun yang menghalanginya, naik terus ke lantai berikutnya tanpa takut akan tertangkap.

Yeosang sampai di lantai lima, di sana ada banyak penjaga yang melihatnya. Lebih sialnya lagi pelurunya habis, jadi Yeosang mengeluarkan belati miliknya. Belati itu di berikan San saat kembali dari pelabuhan.

"Wah wah......ada yang berniat mengantar nyawanya kemari ha ??" Seorang penjaga yang tinggi besar dan berkepala botak mencemooh Yeosang.

Yeosang tidak gentar dia bersiap dengan belati di tangannya. Ada sekitar tujuh penjaga di sana.

"Kenapa ahjussi, kalian takut padaku heumm ?"

Ejekan yeosang menyulut amarah semau penjaga. Penjaga berkepala botak itu maju lebih dulu. Yeosang menghindar pukulan pria itu menyamping, tangannya yang bebas menarik tangan pria itu lalu menendang perutnya.

The Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang