Di sebuah kantor yang mewah, terdapat seorang pria matang yang dengan lihai nya mengetik sesuatu di laptop dengan tampak serius, sesekali ia melihat berkas yang ada di meja nya lalu mengetikkan nya di laptop. Dia Joenathan Laxello Hermesyan.
Ketukan dari pintu tak membuat fokus nya terganggu, ia masi tetap berkutat dengan laptop kesayangan nya. Seseorang di seberang sana yang tak mendapat sahutan akhirnya memberanikan diri masuk walaupun ia tau itu sangat tidak sopan memasuki ruangan atasan nya dengan seenak jidat.
"Permisi Mr." kata pria matang tersebut sambil membungkuk. Dapat di lihat jika pria itu adalah sekretaris Joe. William Charleston.
Joe tak menggubrisnya, ia tetap fokus dengan laptop dan berkas-berkas nya dan ingatkan nanti dia memotong gaji William kerna tidak sopan. Ingatlah ia sangat menjunjung tinggi nilai kesopanan.
"Maaf sebelum nya telah menganggu anda Mr. Saya---"
Belum sempat melanjutkan ucapan nya, Joe langsung menyela nya sepertinya ia harus menghapus list tentang menjunjung tinggi nilai kesopanan "Cepatlah katakan Will, atau aku akan memecatmu sekarang juga" ancamnta dengan datar dan dingin, namun tangan dan tatapan nya masi fokus ke arah laptop.
William tersentak kaget dia jadi ragu memberikan berita tersebut, namun jika tidak di beri tahu kan itu akan lebih buruk.
"Maaf Mr. Tuan muda hi--hilang" Ucap nya dengan takut-takut.
Seketika atmosfer diruangan tersebut mencekam, William merasakan nyawa nya sudah di ujung tanduk melihat tatapan tajam dari Joe. Sedangkan Joe langsung menghentikkan kegiatan nya ia berdiri mendekat kearah William dengan tatapan menghunus.
"Selesaikan pekerjaan ku, aku harus pulang" ucap nya dan langsung bergegas keluar tanpa menunggu jawaban Joe.
Dengan rahang yang mengetat, tangan dengan urat urat menonjol ia memasuki lift. Setelah keluar semua karyawan menunduk melihat atasan mereka walaupun takut tak urung mereka tetap meberikan hormat.
Dengan kecepatan Mobil sangat tinggi Joe membelah jalanan yang entah kenapa malam ini terasa padat, banyak pengendara lain yang mengumpat namun Joe tidak memperdulikan itu semua. Di pikiran nya sekarang hanyalah anak nya. Sial bagaimana bisa anaknya kabur dari Mansion dengan penjagaan sangat ketat bahkan nyamuk saja tidak bisa masuk.
Setelah sampai di Mansion, ia membanting pintu Mobil dan masuk dengan langkah tegas, di dalam Mansion megah tersebut banyak pengawal yang berlalu lalang dengan pucat, seperti nya mereka sedang mencari tuan muda mereka di sekitar Mansion.
Joe langsung membanting Vas bunga yang besar dan glamor kelantai, seketika suara pecahan menggema di ruangan tersebut dan semua orang langsung terdiam kaku melihat tatapan Joe yang sangat menyeramkan.
"Bagaimana seorang anak kecil bisa pergi dari Mansion dengan penjagaan yang ketatt?!!!" tanya nya murka sambil menatap tajam semua penjaga beserta pembantu di rumah nya. Semua nya hanya menunduk dan pasrah apa yang terjadi selanjutnya.
Joe geram kerna tidak mendapatkan jawaban ia langsung menuju bodyguard yang seharusnya menjaga di depan pintu utama dengan nafas yang memburu, ia memberikan bogeman mentah dan Bodyguard tersebut tersungkur dengan sudut bibir yang mengeluarkan darah.
"JAWAB AKU SIALAN!!!!"
Bodyguard itu hanya bisa pasrah, ini adalah konsenkuensi jika membuat tuan mereka murka.
"Aku tidak mau tahu kalian harus menemukan anakku. Jika tidak, aku akan memecat kalian dan menghancurkan keluarga kalian semua!!!" bentaknya dan semuanya langsung bergegas pergi mencari tuan muda mereka.
Joe duduk di sofa dengan frustasi ia memijit pelipis nya, ia mencek CCTV dan terlihatlah seorang anak laki-laki yang mengendap-endap keluar dan kebetulan, penjaga di pintu utama tidak ada dan lebih sial nya Joe tidak menaruh CCTV diluar Mansion atau di sekitar jalanan Mansion. Sial, sepertinya ia harus menaruh CCTV di sudut ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR' SPECIAL
Akcja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 🚫Banyak adegan kekerasan, perkataan kasar, bijaklah dalam membaca. Seorang gadis kelahiran Indonesia terpaksa pergi ke Italia, hendak melihat sahabat nya. Namun, naas gadis itu malah terperangkap dalam dekapan seorang lucif...