80.END

26.8K 1.3K 196
                                    

Kabar bahagia nya adalah, Velyne sadarkan diri. Joe meminta maaf atas segala nya. Sedangkan Velyne yang memakai tabung oksigen itu pun mengangguk lemah.

Jangan lupa kan ke tiga anak nya juga berada di ruang bedah Velyne.

Arav mendekat membelai wajah Velyne yang masih ada bekas darah "Don't leave me Momm" pinta Arav sembari menggeleng kan kepala nya.

Velyne tersenyum kecil lalu mengangguk lemah. Sejenak Arav memejamkan mata nya menahan air mata yang kapan saja bisa tumpah.

"We will be devastated if Mommy leaves" ucap Arav lagi.
[Kami akan hancur jika Mommy pergi].

Dengan susah payah Velyne membuka mulut nya "Mommy tidak akan pergi, Mommy is in your heart" ucap Velyne dengan senyuman manis nya.

Aldian mendekat, mencium kening Velyne dengan lembut.

"Tetap buka mata Mommy untuk Aldian" ucap Aldian terkesan egois. Velyne terkekeh kecil dan mengangguk.

Axel diam saja di tempat, ia mengalihkan pandangan nya ke arah lain. Enggan menatap Velyne, ia tidak mau lemah di depan Velyne.

"Axel..." lirih Velyne memanggil anak pertama mereka.

Sejenak Axel diam di tempat nya. Ia menarik nafas panjang panjang lalu menghembus kan nya perlahan. Axel pun mendekat, ia memegang tangan Velyne.

Begitu juga pada Velyne, ia memegang wajah Axel "Jaga adik adik mu" ucap Velyne membuat pikiran Axel berkecamuk.

"Tanpa Mommy suruh, Axel akan menjaga adik adik Axel Momm" ucap Axel dengan mata yang berkaca kaca.

Velyne tersenyum "Apa pun terjadi nanti nya, tolong jangan ada benci atau dendam dalam keluarga kita Axel" ucap Velyne lagi.

"Mommy juga titip Daddy mu" lanjut Velyne.

"Momm! Stop it!" Axel langsung keluar dari ruangan Velyne.

Joe mendekat, mencium pelipis Velyne "Ku harap kau dan anak kita selamat Love. Jika pun ada yang pergi, aku rela kehilangan anak kita dari pada diri mu" ucap Joe terang terangan.

Velyne menggeleng "Itu salah, jika nanti nya aku yang pergi, jangan membenci anak kita. Yang hilang akan ada penggantinya kan? Jika aku hilang, maka anak kita pengganti nya" ucap Velyne membuat Joe menahan air mata nya mati matian.

"Maaf Mr. Persalinan akan di laksana kan lima menit lagi" ucap sang Dokter membuat jantung mereka berdetak kencang.

Karna terpaksa akhir nya mereka keluar, kecuali Joe pasti nya. Joe memegang erat tangan Velyne.

"Tetap buka mata mu Xyra" ucap Joe dengan nada yang begitu ketakutan.

Dokter beserta suster sudah menggunakan baju bedah.

"Karna usia kandungan Mrs. Velyne jalan sembilan bulan, seperti nya bisa melahirkan normal" ucap sang Dokter.

"Lakukan yang terbaik saja" tegas Joe.

Sang Dokter mulai mempersiapkan alat persalinan.

"Tarik nafas, buang nafas" instruksi sang Dokter yang di ikuti oleh Velyne.

"Jangan di dorong dahulu Mrs." ucap sang Dokter.

"Huh...hah...huh..."

"1 2 3 dorong"

"Arghhhhhhh...huh huh" Velyne memegang tangan Joe dengan erat. Joe ingin menangis rasa nya saat ini.

"I beg you to endure, I love you" Joe membisikkan kata kata semangat pada Velyne agar sang istri tidak lemah.

YOUR' SPECIAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang