72.SICK

17.9K 1.3K 113
                                        

Seperti permintaan Arav, yaitu tidur bersama. Sempat terjadi perang dingin antara Joe dan Arav. Tentu Velyne di buat jengah, ia mengambil keputusan yang tepat agar tidak ada dendam. Memang Daddy dan anak tidak ada beda nya. Jalan satu satu nya adalah mereka tidur bersama dalam satu kamar. Enam orang tentu nya:).

Posisi di mana Arav di pinggir sebelah kanan, lalu Alterio di tengah, awal nya Arav meminta Velyne di tengah tapi tentu saja Joe tak rela akan hal itu. Alhasil Velyne di samping Alterio dan Joe di samping Velyne.

Lalu, Axel dan Aldian tidur di sofa yang begitu lebar, jadi badan mereka tidak sakit nanti nya jika bangun.

"Seperti camping" celetuk Aldian sembari menatap televisi.

"Aku hanya mengajak Mommy, kenapa semua nya ikut?" kesal Arav, ia mengambil posisi duduk.

Joe terkekeh "Masih sukur Daddy beri izin" ucap Joe.

Velyne tidur dengan posisi memeluk Alterio. Untung saja kasur milik Arav begitu lebar. Jadi mereka tidak perlu sempit sempitan.

Tak berselang lama akhirnya keluarga itu tertidur dengan lelap. Joe bangkit, memeriksa satu satu anak nya, tidur atau tidak. Setelah di rasa para anak nya tidur, Joe mengguit lengan Velyne, hingga tidur nya terganggu.

"Kenapa?" tanya Velyne sembari mengusap mata nya.

Joe memberi isyarat menunjuk pintu kamar dengan mata nya. Dahi Velyne mengernyit heran.

"Pindah kamar." bisik nya baru lah Velyne paham.

"Bawa Rio?" tanya Velyne, membuat Joe menggeleng. Akhir nya mereka keluar dari kamar milik Arav dengan cara mengendap ngendap. Setelah keluar dari pintu itu Joe menghela nafas lega.

"Bagaimana jika Arav marah?" tanya Velyne sedikit ragu.

Joe menghendikkan bahu nya acuh, "Tidak perduli" ketus Joe.

Ia merangkul bahu Velyne, "Saat nya main bola Love" ucap Joe dengan kedipan mata nya.

Joe berjalan lebih dulu meninggalkan Velyne yang masih loading.

"IHHH SUDAH TUA JUGA!" teriak Velyne, untung saja kamar Arav kedap suara jadi tidak akan mendengar teriakan nya.

***

"MOMMY?!!"

Dubrak

Naas Axel dan Aldian terjatuh dari sofa karna mendengar teriakan Alterio yang memekakkan telinga. Sedangkan Arav yang sudah bangun menyumpal telinga nya memakai earphone.

"Astaga? Apakah kita sudah di surga?" celetuk Aldian sembari menguap.

Axel melemparkan bantal pada wajah Aldian "Kita masih di neraka" balas nya ngaur.

"Hikss..Mommy...Mommy!" teriak Alterio begitu histeris.

Axel dan Aldian bangkit lalu mendekat ke kasur king size itu.

"Mommy pasti di bawah Rio, menyiapkan sarapan" ucap Axel menenangkan adik nya itu. Ia hanya menebak, benar atau tidak nya urusan belakang.

"Lio mau Mommy!, abang jelek!" teriak nya lagi.

"Diam Rio!" desis Arav, kepala nya sungguh pusing sekarang.

Sontak Alterio terdiam dengan pandangan menunduk. Aldian langsung menggendong Rio "Kita akan menjumpai Mommy oke?" ajak Aldian agar adik nya tak sedih lagi. Akhir nya Aldian dan Alterio keluar dari kamar.

Axel melempar Arav menggunakan pisau lipat kecil dan mengenai lengan Arav, seketika darah segar merembes.

"Jangan pernah marah pada Rio" peringat Axel dan keluar dari kamar.

YOUR' SPECIAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang