62.REGRET

16.9K 1.4K 261
                                    

Dengan balutan jas hitam, kaca mata hitam yang bertengger di hidung nya. Joe menatap lurus ke depan, tangan nya berada di dalam saku. Tak hanya diri nya, ke empat anak nya juga berada di sini. Di makam seseorang.

Joe duduk di dekat kuburan itu, ia mengelus lembut batu nisan itu. Entah kebetulan dari mana hujan deras datang, Aldian terpaksa ke pinggir makam bersama Alterio agar Alterio tak terkena air hujan itu. Joe, Axel dan Arav masi bertahan di dekat kuburan seseorang itu.

"Maafkan aku Xyra..." ucap Joe dengan pelan, suara nya tersamarkan karena suara hujan.

"Karena ku, kau seperti ini" ucap nya lagi, hari ini Joe menunjukkan sisi lemah nya, air mata nya tak berhenti keluar.

Begitu pula pada anak anak nya. Axel menyeka air mata nya yang sedari tadi turun. Ia menaruh bunga bunga yang berjatuhan ke tanah makam itu lagi.

"Maafkan Axel" lirih nya menatap sendu makam itu.

Baju yang mereka kena kan sudah sangat basah kuyup.

Arav hanya bisa memandangi makam itu dengan kosong. Tangan nya terkepal kuat, rasa nya ingin menghabisi siapa saja sekarang ini.

"Dad?" panggil Axel membuat Joe menoleh.

"Sebaik nya kita pulang. Rio udah kedinginan" ujar Axel membuat pandangan mereka ke arah Aldian dan Alterio berteduh, tampak balita itu memeluk diri nya sendiri.

"Pergi ke Mobil lebih dulu" perintah Joe yang di angguki mereka.

Sekarang tinggal lah Joe sendiri, ia mengelus nisan itu lagi.

"I'm sorry."

"I'm sorry..."

Hanya kata kata itu lah yang bisa Joe keluarkan, penyesalan yang ia miliki kini tak berarti lagi.

Ia bangkit dari duduk nya, menatap makam itu sebentar, lalu pergi dari sana.

***

Keadaan Mansion sangat berbeda. Tak ada lagi canda dan tawa. Semua kembali seperti awal, kehidupan yang Monoton dan jarang nya orang orang berada di rumah.

"Claa belum mati" beritahu William. Ia sedari tadi menemani bos nya itu. Takut saja jika Joe melakukan hal hal di luar nalar.

"I know. Aku akan membunuh nya secara perlahan" jawab Joe dengan nada dingin nya.

"Mayat Genan sudah di lempar ke lautan" adu William lagi.

"Good, seminggu lagi aku akan ke Amerika" ucap Joe sembari menyesap rokok nya.

"For what?" tanya Joe.

Joe enggan menjawab, ia terus menyesap rokok nya.

"Ingin melupakan kejadian ini?" ujar William membuat Joe menggelengkan kepala nya dua kali.

"No" jawab nya singkat.

Setelah itu Joe bangkit dari duduk nya. Ia berjalan menuju lift, lalu setelah sampai di lantai atas lebih tepat nya di kamar nya, ia memperhatikan isi kamar itu. Terasa hampa tanpa kehadiran seorang wanita yang hampir setahun menemani hidup nya. Ia menghela nafas lelah, memandang figuran besar berisikan foto pernikahan mereka.

"I miss you. Rindu ini menyiksa ku Love" monolog Joe, mata nya kini berkaca kaca.

"Kau memang membawa pengaruh besar pada ku dan anak anak" ucap nya lagi.

"Aku kecewa pada diri ku sendiri" kata nya lagi. Lalu Joe keluar dari kamar itu. Diri nya berpapasan pada Arav.

"Ingin ke mana?" tanya Joe melihat Arav yang membawa barang nya, sangat banyak.

YOUR' SPECIAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang