Ke-tiga anak Joe beserta diri nya berlari di lorong rumah sakit, air mata kebahagiaan kini mengalir deras dari mata mereka. Setelah sampai di ruang rawat Velyne, Joe langsung mendorong pintu ruang inap Velyne. Ke tiga anak nya hanya bisa menunggu di luar, di karena kan Velyne baru sadar maka hanya di perbolehkan satu persatu memasuki ruangan itu.
Joe menutup pintu ruangan itu dengan pelan, dapat ia lihat Velyne yang sedang menatap langit langit ruangan nya. Saat Joe semakin dekat, Velyne menoleh melihat ke arah Joe, senyum manis terbit di bibir nya.
"Dimana anak kita Joe?."
Pertanyaan sederhana, namun membuat Joe diam seribu bahasa. Ia menegang kaku, semakin mendekatkan diri nya pada Velyne. Memeluk Velyne dengan erat.
"Maaf kan aku Xyra" ucap Joe.
Tentu saja Velyne mengernyit heran, "Minta maaf untuk apa lagi? Aku tidak akan marah pada mu, karna...anak ku sudah lahir" ucap nya dengan nada begitu senang.
Joe hanya diam, diri nya juga bingung harus mengatakan nya dari mana terlebih dahulu.
Kini perut buncit itu sudah rata kembali. Velyne berusaha duduk dan di bantu oleh Joe, ia memandang penuh harap pada suami nya itu, "Kenapa kau diam saja?, diri ku bertanya di mana anak kita Joe?!" tanya Velyne lagi dengan senyuman yang tak luntur.
"Apakah anak kita perempuan? Atau laki laki?" tanya nya dengan antusias.
Perlahan tangan kekar Joe menyingkir kan anak rambut yang menutupi mata Velyne "Anak kita laki laki Xyra. Dia sangat tampan, mirip sekali seperti Arav" ucap Joe memandang teduh Velyne.
Seketika senyum Velyne semakin mengembang "Benarkah? Aku tak sabar melihat nya Joe. Ayo antar kan diri ku untuk melihat nya!" pinta Velyne dan bersiap siap turun dari brankar.
Dengan cepat Joe menahan pergerakan Velyne, ia memegang lengan Velyne, membuat Velyne terheran heran. Joe menggeleng, air mata nya tumpah untuk kesekian kali nya.
"Ada apa?" tanya Velyne penasaran.
"Kita sangat menyayangi anak itu. Hingga...kita lupa bahwa ada yang lebih sayang pada diri nya Xyra" ucap Joe.
Sungguh Velyne di buat bingung sekarang, "Berbicara lah dengan jelas Joe! Apa maksud mu?!" gertak Velyne.
"Anak kita..." Joe menarik nafas nya, "Sudah tiada." lalu Joe menghembus kan nafas nya.
Velyne diam, ia menunduk lalu mengangkat kepala nya menatap Joe dengan mata yang berkaca kaca. Diri nya meremas dasi Joe dengan kuat.
"Enggak! Apa yang kau kata kan hah?" tanya nya, air mata nya kini mengalir.
Velyne menggeleng, menepis perkataan Joe barusan "Orang tua macam apa kau ini, dengan begitu mudah nya mengatakan anak ku telah tiada?!!" marah nya.
Kini air mata Velyne semakin deras, ia mengusap air mata nya dengan kasar "Kata kan di mana anak ku Joe?" tanya nya dengan nada lemah.
"Aku mohon hiks... di mana anak ku Joe, hiks..."
Joe tak kuasa menahan sakit di dada nya. Dada nya terasa di himpit ribuan batu. Ia memeluk Velyne walaupun perempuan itu menolak.
"Maaf kan aku Xyra" ucap nya lagi dan lagi.
Velyne mendorong Joe lalu menatap nyalang pada suami nya itu "Kau pembohong! Aku benci pada mu Joe!!" Velyne turun dari brankar dan mencabut infus nya.
"XYRA!!" bentak Joe. Membuat ke tiga anak nya masuk ke dalam ruangan itu. Velyne menatap anak anak nya dengan senyum bahagia nya walaupun air mata nya kian mengalir deras.

KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR' SPECIAL
Action[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 🚫Banyak adegan kekerasan, perkataan kasar, bijaklah dalam membaca. Seorang gadis kelahiran Indonesia terpaksa pergi ke Italia, hendak melihat sahabat nya. Namun, naas gadis itu malah terperangkap dalam dekapan seorang lucif...