45.LIKE?

20.1K 1.4K 117
                                    

Pertanyaan random:

1.Udah di notice crush blm?

2.baca cerita ini sambil ngapain??

3.Mau sad end or happy end?

--
Happy reading!.

Hari terus berganti, hingga usia kandungan Velyne sudah mencapai enam bulan. Tak terasa sudah enam bulan pula ia menjadi istri dari Joe. Tak ada yang berubah, kecuali kepossesivan Joe yang kian meningkat. Masalah Arav tetap saja, laki laki itu sangat dingin bahkan tak tersentuh, ia jarang di rumah, mungkin tak pernah lagi. Hal itu cukup membuat Velyne gelisah, ia selalu overthinking memikirkan bahwa Arav sangat tak suka pada diri nya.

Perut yang dulu nya ramping kini membesar. Namun, Velyne tetap terlihat cantik, bahkan wajah dan sifat keibuan sudah timbul dari diri Velyne.

Saat ini Velyne berada di kantor Joe. Padahal Joe sangat melarang, bukan nya ia tak mau mengajak istri nya ke kantor, tapi keadaan Velyne sekarang mengandung, ia tak mau ada sesuatu yang terjadi pada si jabang bayi.

Dan yang lebih membuat Joe melarang keras yaitu Velyne ingin ke kantor bukan untuk diri nya, melainkan hendak melihat William. Kata nya ia mengidam hendak melihat William bekerja.

"Jangan lihat istri ku Will. Atau mata mu taruhan nya!" ancam Joe dengan sungguh sungguh.

Sedangkan si empu hanya bisa terdiam kaku. Ia melirik takut takut ke arah bos nya itu. Ia juga tadi menolak keras kala mendengar Velyne mengidam hendak melihat wajah nya. Apakah tidak ada hal lain selain ini? Nyawa nya seperti sudah di ujung tanduk.

Velyne berdecak mendengar ancaman dari Joe "Bekerja lah Joe. Aku tidak akan mengganggu mu" kata Velyne. Pasal nya sudah beberapa jam Velyne di sini, ia tak melihat Joe menyentuh berkas-berkas yang bertaburan di atas meja.

Joe berdecak dan menatap Velyne dengan lembut "Lebih baik kau mengganggu ku Love" usul Joe. Ia sudah terbakar api cemburu, apakah Velyne tak paham?. Ia berjanji nanti jika anak nya sudah lahir, ia akan memberi hukuman karna masih dalam kandungan saja sudah menguras emosi, apalagi jika anak itu lahir mungkin ia bisa saja depresi haha.

"Aku pulang saja kalau begitu" decak Velyne dan bergegas mengambil tas nya yang tergeletak.

Dahi Joe mengernyit heran ia menahan lengan Velyne, "Aku akan mengantarkan mu" ucap Joe, tentu saja Velyne menggeleng tanda tak mau.

"Aku ingin bersama sopir" kata Velyne.

"Apakah sopir lebih menawan dari diri ku?!!" tanya Joe yang tak rela melihat istri nya lebih memilih bersama sopir dari pada diri nya.

Velyne memutar bola mata nya malas, ia mengelus perut buncit nya, "Kau paling menawan!. Minggir aku ingin pulang!" kata Velyne menyingkirkan tangan Joe yang memegang lengan nya.

"Jika saja kau bukan istri ku, pasti sudah ku jadi kan penambah koleksi mata ku! Huh!!" gumam Joe setelah melepaskan genggaman nya.

"Apa kata mu?!!" sentak Velyne yang mendengar gumaman Joe.

Joe kalang kabut, ia mengelus lengan Velyne dan mencium singkat pipi Velyne "Aku mengatakan bahwa kau sangat cantik Love" puji Joe, "Walaupun kau berisi---"

"Kau ingin mengatakan bahwa aku gendut?!!" sentak Velyne, ia menghempaskan tangan Joe di bahu nya, ia berkacak pinggang menatap Joe sengit, "Aku sedang mengandung anak mu!!!. Memang nya kenapa kalau aku gendut? Kau ingin selingkuh?!" tuding Velyne dengan bruntun, perkataan Joe sangat sensitif bagi diri nya. Mungkin efek kehamilan nya.

YOUR' SPECIAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang