17. NOT LEAVE ME

28.5K 1.4K 1
                                    

Entah sudah berapa lama Velyne terduduk di sofa lalu memandang dengan tatapan kosong ke arah jendela. Dengan kaki yang di peluk dan kepala yang di letakkan di atas tumpukan kaki nya. Ia hanya berdiam diri tanpa melakukan apa pun, kejadian kemarin masih terngiang ngiang di pikiran nya. Bahkan sangkin depresi nya ia sesekali menjambak rambut nya sendiri dan membenturkan nya ke tembok karna kegiatan yang menjijikkan tersebut berputar bak kaset di otak nya.

"Xyra,"

Suara itu. Suara dari seseorang yang membuat hidup nya berantakan. Hidup di bawah kendali seseorang adalah mimpi buruk bagi Velyne. Ingin rasa nya mencabik cabik wajah menjijikkan Joe, namun ia tidak seberani dan sekuat itu.

"Kau harus makan. Ku tunggu di bawah," ucap Joe. Setelah itu ia meninggalkan kamar Velyne. Memang beberapa hari yang lalu Joe memisahkan kamar mereka, biasa nya Joe akan memaksa Velyne tidur bersama nya. Hanya sekedar tidur.

Velyne mendongak menatap kepergian Joe, ia tersenyum getir bukan kah hidup nya seperti robot? Dan Joe adalah tuan yang mengendalikan remot robot tersebut. Velyne terpaksa mengikuti ucapan Joe jika tidak Joe akan mengamuk, Ia tidak ingin mengambil resiko.

Velyne menuruni tangga dengan gontai tidak ada semangat, ia hanya pasrah sekarang. Setelah itu Velyne duduk bersemukaan dengan Joe, mereka makan dengan khitmad tanpa ada yang berbicara. Hanya dentungan sendok yang menemani makan mereka.

Setelah beberapa menit akhir nya Joe selesai makan. Ia mengelap bibir nya menggunakan tisu setelah itu ia berdiri menatap ke arah Velyne yang masih mengunyah makanan nya dengan mulut yang di penuhi makanan membuat Velyne sangat lucu. Joe menggeram karna sesuatu dari dalam diri nya lagi lagi ingin di keluarkan.

"Cepat selesaikan makanan mu, setelah itu temui aku di taman," setelah mengucap kata tersebut Joe berlalu pergi menuju taman belakang Mansion. Padahal Joe ada meeting penting hari ini namun ia tidak begitu perduli.

Velyne hanya diam, seperti nya ia sudah membiasakan hidup seperti ini, melawan pun percuma jika akhirnya ia di paksa dan di siksa. Jalan satu satu nya adalah mengikuti kemauan Joe walaupun banyak resiko yang harus di tanggung.

Velyne duduk di kursi yang juga di duduki Joe, jarak mereka sangat jauh. Pandangan Velyne mengarah kesemua arah kecuali mengarah ke wajah Joe. Ia beberapa saat terkesima melihat taman sebesar ini, ia bahkan baru mengetahui bahwa Mansion tersebut memiliki taman yang sangag indah.

"Maaf,"

Kalimat sakral yang tidak pernah di ucapkan Joe kepada siapa pun, namun kali ini ia dengan terang terangan meminta maaf kepada Velyne. Yang membuat hati nya berdetak dua kali lipat dari biasa nya.

Velyne menoleh ke arah wajah Joe lalu memalingkan wajah nya ke depan lagi. Ia tersenyum kecut, ia sudah tahu kemana arah pembicaraan mereka.

"Untuk apa? Untuk menyesali perbuatan mu?. Percuma jika semua sudah terjadi" ucap Velyne menohok. Ia tidak perduli dengan perasaan Joe yang sakit hati atau apapun itu. Lagi pula Joe tidak akan sakit hati, kan dia tidak punya hati? Eh.

Joe memandang wajah cantik Velyne dari samping ia menarik sudut bibir nya lalu memandang lagi ke depan.

"Kau sangat pembangkang. Sebab itu aku selalu menghukum mu." ucap Joe menjelaskan kenapa ia selalu memperlakukan Velyne seperti itu.

Velyne tersenyum kecut ia menggeleng kan kepala nya tidak habis pikir, bagaimana bisa ia tidak pembangkang jika harus di kurung dan di paksa melakukan apa pun yang di perintah kan oleh Joe.

YOUR' SPECIAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang