Sepertinya, kurang dari seminggu Joe tidak menginjakkan kaki nya di Mansion utama milik diri nya. Tak menutup kemungkinan bahwa ia merindukan anak-anak nya. Joe sedang berada di kantor perusahaan milik nya. Tiga hari ia tidak masuk kantor membuat semua pekerjaan diri nya menumpuk.
Joe fokus menatap laptop yang berada di depan nya, jari nya dengan lincah menekan keyboard tersebut.
Drttt Drttt
Suara ponsel mengganggu aktivitas nya rasa nya ia ingin membunuh orang yang berani menelpon nya saat seperti ini. Tapi, ia urungkan setelah melihat nama Axel tertera di sana.
"DADDY!!" itu bukan lah suara Axel melainkan suara dari Alterio.
Joe mengembangkan senyuman nya senyuman yang tidak pernah ia berikan kepada siapa pun termasuk Velyne.
"Yes baby boy?" jawab Joe sembari menyandarkan tubuh nya dan memberhentikan pekerjaan nya.
"Daddy cepatlah pulang! Aku sungguh melindukan mu!" ucap Rio dengan nada sedih.
"Kau sangat menggemaskan baby boy. Daddy akan segera pulang" ucap Joe dan langsung mematikan panggilan tersebut sepihak.
Joe menutup laptop nya lalu merapikan berkas berkas yang berserakan masalah pekerjaan bisa ia serahkan kepada William. Ia keluar dari ruangan pribadi nya menuju ruangan William.
"Aku ada perlu di luar, kau harus menyiapkan file ini besok!" perintah Joe mutlak, jika Joe sudah memerintah kan itu artinya tidak bisa di ganggu gugat lagi.
William mengangguk patuh walaupun di dalam hati ia mengumpat, padahal rencana nya ia ingin beristirahat setelah ini, "Baik Mr. Joe" jawab William berusaha terlihat baik-baik saja.
****
Joe melangkah kan kaki nya memasuki Mansion mewah nya dapat ia lihat Rio dan Axel duduk di ruang tamu. Ia pun mendekati di mana tempat Rio berada.
"Baby boy."
Alterio menoleh, tatapan mata nya berbinar, "DADDY!!!" teriak nya dan langsung memeluk erat tubuh Joe. Joe yang di peluk mendadak hampir saja oleng, ia menggendong Rio lalu mencium pipi gembul Rio yang merah.
"Kau merindukan Daddy hm?" tanya Joe sembari mengelus pipi mulus Rio.
Rio mengangguk antusias sembari memainkan dasi Joe yang bertengger di leher nya "Kenapa Daddy jarang pulang." tanya nya.
Joe berjalan lalu duduk di sofa persis di samping Axel berada, ia mendudukkan Rio di pangkuan nya tetapi menghadap ke arah diri nya.
"Maafin Daddy baby boy" ucap Joe mengecup puncak kepala Rio. "Bagaimana jika Daddy mengajak mu liburan hm?" ujar Joe agar anak nya tidak marah kepada diri nya.
Rio mendongak menatap penuh harap kepada Joe "RIO MAU DADDY!" jawab nya dengan semangat.
"Oh god, kau sangat menggemaskan baby boy" ucap Joe sembari menggelitik perut Rio.
Rio menggeliat karena merasa geli di perut nya "Hahaha Daddy ini sungguh geli hahaha" tawa Rio meledak.
Axel yang melihat hal tersebut hanya diam saja, ia tetap pada kegiatan nya yaitu bermain ponsel.
"Telepon Aldian dan Arav. Kita akan liburan bersama, anggap saja ini menebus semua nya karna Daddy jarang di rumah akhir akhir ini" ucap Joe kepada Axel yang berada di samping nya.
Seperti itulah Joe, walaupun ia sangat keras mendidik anak nya, bahkan ia tidak pernah mengatakan bahwa diri nya menyayangi anak anak nya, percayalah bahwa ia sangat menyayangi anak anak nya. Seminggu tiga kali biasanya Joe akan berada di Mansion, namun belakangan hari ini ia sangat sibuk dan menyebabkan diri nya tidak sempat pulang menemui anak anak nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR' SPECIAL
Action[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 🚫Banyak adegan kekerasan, perkataan kasar, bijaklah dalam membaca. Seorang gadis kelahiran Indonesia terpaksa pergi ke Italia, hendak melihat sahabat nya. Namun, naas gadis itu malah terperangkap dalam dekapan seorang lucif...