Sebagai anak mereka pasti paham bahwa orang tua nya membutuhkan waktu hanya berdua, tapi mereka sangat kesal pada Daddy nya lantaran tidak di ajak pergi liburan, meskipun mereka sudah dewasa.
"Apakah kita jadi anak yang durhaka?" bisik Aldian pada kedua abang nya.
Saat ini mereka seperti seorang maling yang mengendap ngendap masuk ke dalam kamar kedua orang tua nya.
"Kalau diri ku sudah lama menjadi anak yang durhaka" ucap Arav tanpa beban.
Mereka berjalan lagi, hingga berhasil masuk ke dalam kamar hotel yang di tempati Velyne dan Joe, tampak lah Velyne dan Joe tidur saling memeluk satu sama lain.
"Rasa nya aku ingin melempar Daddy ke lautan lepas" dengus Axel melihat Joe yang sedang memeluk Velyne dengan erat.
Arav terkekeh "Me too. Nanti kita pikirkan tentang hal itu" ucap Arav menjentikkan jari telunjuk nya.
"Sinting!!" celetuk Aldian mendengar percakapan kedua abang nya yang tidak mengada ngada.
Arav mengambil sebuah plastik kecil di saku nya, lalu mengambil segelas air putih yang sedari tadi di pegang oleh Axel. Ia menaburkan plastik yang berisi kan bubuk berwarna putih itu ke dalam gelas yang berisikan air putih. Lalu mereka meletakkan gelas itu ke atas nakas.
"Lima belas debay coomingson" ujar Axel. Lalu mereka keluar dari kamar orang tua nya.
Setelah keluar dari kamar hotel itu, mereka pun berpencar, Arav yang bermain jestski bersama Alterio. Axel yang berenang di kolam hotel itu dan Aldian berjemur di dekat pantai.
***
Dengan perlahan Joe membuka mata nya, lalu melihat wajah Velyne yang sangat mendamaikan. Ia tersenyum hangat, mencium kening wanita yang menjabat sebagai istri nya itu.
"So cute" gumam Joe lalu ia duduk sembari menatap pahatan wajah Velyne.
Merasa tenggorokan nya kering, Joe mengambil air putih di atas nakas itu lalu meminum nya tanpa rasa curiga sedikit pun. Joe bangkit dari tidur nya menuju kamar mandi, tiba tiba badan nya terasa panas. Sial! Ini sungguh menyiksa diri nya.
Mata nya melirik ke arah Velyne, lalu mendekati wanita itu, Joe mencium leher Velyne dengan brutal, memaksa membuka baju Velyne.
Tentu saja tidur Velyne terganggu, ia bangkit dari tidur nya dan mendorong Joe dengan susah payah.
"Apa yang kau lakukan?!" ucap Velyne dengan nafas memburu.
Joe menjilat bibir nya, ia kembali mendekati Velyne "Bantu aku Xyra, tubuh ku sangat panas!" kata Joe membuat dahi Velyne mengernyit heran.
"Seperti nya ada orang yang memasukkan obat perangsang ke dalam minuman ku!" ucap Joe membuat Velyne menatap gelas putih itu yang terlihat kosong.
"Hmmppttt!!" Velyne mendorong Joe yang tiba tiba mencium diri nya.
Dengan tak sabar Joe merobek baju yang di kena kan oleh Velyne. Memegang semua lekuk tubuh wanita itu.
"I want you Love" bisik Joe dan melanjutkan kegiatan nya.
Pagi itu mereka bersenggama, melepas rindu yang kian menyiksa diri. Walaupun dengan jebakan semata. Suara desahan dan gerakan yang begitu erotis memenuhi kamar hotel kedap suara itu.
***
Pukul lima sore dan Velyne tidak keluar dari kamar, sontak itu cukup membuat Alleta gelisah, ia takut sahabat nya itu kenapa napa.
Alleta mendekat pada anak Joe yang sedang duduk di ruang tamu.
"Hey! Dimana Mommy kalian?" tanya Alleta.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR' SPECIAL
Ação[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 🚫Banyak adegan kekerasan, perkataan kasar, bijaklah dalam membaca. Seorang gadis kelahiran Indonesia terpaksa pergi ke Italia, hendak melihat sahabat nya. Namun, naas gadis itu malah terperangkap dalam dekapan seorang lucif...