38.BACK TO ITALIA

21.8K 1.3K 6
                                    

  Tak terasa sudah dua minggu Joe beserta ke empat anak nya berada di Indonesia. Dan hari ini ia akan pulang ke tanah kelahirannya. Italia. Pekerjaan nya di sana sudah menumpuk, lain hal nya dengan William yang selalu meneror nya dan mengatakan banyak Investor yang harus di lihat Joe. Mau tak mau Joe harus pulang ke Italia. Namun, sebelum itu ia harus memastikan Velyne terlebih dahulu. Ikut pada diri nya atau tidak? Ia harap opsi pertama adalah jawabannya.

Velyne keluar dari kamar semua pandang mata yang berada di ruang tamu tertuju pada diri nya. Ia duduk di samping Alvaro. Perihal Arav ia mencoba abai dan lagi pandangan mata Arav tak setajam waktu lalu.

Seketika ruangan tersebut hening. Joe berdehem dan menegapkan badan nya, "Bagaimana Velyne? Will you marry me?" ucap Joe secara terang terangan di depan anak anak nya. Ia tidak mau lagi ada yang di sembunyikan.

Velyne menegang. Astaga jantung nya berdiskotik sekarang. Ia menetralkan detakan jantung nya, selama seminggu Joe memberi nya waktu dan selama itu pula Joe selalu memberikan perhatian kepada diri nya. Sebenci apa pun perempuan pasti akan luluh jika di perlakukan dengan baik oleh lawan jenis nya.

Menarik nafas panjang lalu Velyne menghembuskan nya dengan pelan,"I---I Will" jawab Velyne. Ya, sekarang ia tidak boleh egois, walaupun ia mampu membiayai anak yang ada dalam rahim nya tapi tetap saja setiap anak butuh figur ayah.

Joe senang bukan main ia reflek memeluk Axel yang berada di samping nya. Namun, saat perkataan Velyne selanjutnya membuat ia terdiam membisu.

"Tapi, pernikahan ini hanya sekedar tanggung jawab, saat anak ini berusia delapan belas tahun kau harus menceraikan ku!" ucap Velyne dengan serius. Menikah dengan Joe adalah mimpi buruk bagi diri nya.

Joe tentu tidak terima, "Aku benar benar mencintai diri mu Xyra. Aku ingin ini adalah pernikahan terakhir untuk kita berdua!" kata Joe dengan nada serius. Velyne memandang ke arah lain enggan menatap Joe.

"Aa--aku tidak perduli!" setelah mengatakan itu Velyne beranjak pergi dari sana.

Joe menghela nafas gusar, apa lagi ini? Ia pikir setelah Velyne menerima nya maka semuanya akan berjalan lancar dan lihatlah sekarang?.

"Hey Dad, tidak usah sedih. Di mana sifat dingin dan kejam mu? Huh?" ucap Axel supaya keadaan tidak tegang lagi.

"Daddy buat saja wanita itu jatuh cinta. Setelah itu kalian seperti orang bodoh yang tidak bisa hidup tanpa salah satu nya" celetuk Arav dengan enteng.

"Arav!" peringat Joe, mengingat di sini masih ada Alvaro. Untung saja Arav menggunakan bahasa Italia jadi Alvaro tidak begitu mengerti.

Arav menghendikkan bahu nya dan berlalu dari sana. Joe tak habis pikir dengan anak nya yang satu itu. Biar lah itu urusan belakangan.

Aldian menepuk punggung Joe dua kali dan Joe menatap ke arah putra nya dan menaikkan alis seakan bertanya 'kenapa?' Aldian tersenyum manis. Joe sudah menduga pasti Aldian akan meminta sesuatu pada diri nya

"Setelah sampai di Italia aku ingin hadiah Lamborghini Dad. Keluaran terbaru" ucap Aldian antusias. Joe sudah menduga hal ini akan terjadi ia hanya mengangguk saja agar Aldian diam, mengabul kan atau tidak nya itu urusan belakangan.

***

Huekk huekk huekk

Mungkin ini adalah muntah ke sekian kali nya. Saat ini mereka berada di Jet pribadi milik Joe. Alvaro tidak ikut karna dalam waktu dekat ini ia akan mengadakan ujian. Tapi nanti ia akan hadir saat pernikahan kakak nya.

Joe tetap setia di belakang Velyne, memijat tengkuk wanita itu. Ia juga tidak tega melihat wajah pucat dari Velyne.

Seketika badan Velyne melayang ia kaget ternyata Joe lah pelaku nya. Joe menggendong Velyne.

YOUR' SPECIAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang