14. IMPOSSABLE

27.1K 1.7K 10
                                    

Seperti yang di kata kan Joe tadi sore, yaitu menyuruh Axel menemui nya setelah makan malam. Dan di sini lah Axel berada di ruangan pribadi milik Joe. Axel duduk dengan menyilangkan kaki nya.

Joe yang awal nya menatap laptop kini menatap wajah Axel yang berada di hadapan nya, setelah itu ia menutup laptop tersebut dan menatap kembali kepada Axel.

Joe menaikkan kaki kiri ke atas kaki kanan nya yang sebagai penumpu. Ia bersidekap dada, "Katakan apa yang kau ketahui tentang gadis itu" tanya Joe dengan tatapan mata santai.

Axel yang menunduk jadi mendongak ia bersyukur Daddy nya tidak membahas kelancangan yang ia dan Arav lakukan malam itu. Axel berdehem jika di suruh mencari data seseorang itu bukan lah hal yang sangat susah menurut nya.

"Fiona Lantera. Gadis dari kalangan biasa yang di adopsi seorang bajingan" jawab Axel dengan berdecih saat mengucapkan kata 'bajingan' mengingat seseorang itu saja membuat darah nya naik.

Joe menaikkan sebelah alis nya bingung ia menurunkan kaki nya lalu mencondongkan badan nya ke depan "Adopsi?" tanya Joe dengan raut bingung.

Axel menghendikkan bahu nya "Gadis itu berasal dari panti asuhan dan di adopsi oleh si bajingan itu. Well seharus nya gadis itu hidup lebih layak lagi jika sudah di adopsi" papar Axel dengan matanya menerawang ke suatu tempat.

Joe hanya menyimak ia jadi paham jika gadis yang bernama 'Fiona Lantera' adalah seorang gadis yang berasal dari panti asuhan lalu ada seseorang yang mengadopsi dia dan sial nya seseorang itu tidak bisa disebut sebagai orang tua sambung. Jika tidak ingin mempunyai anak kenapa harus mengadopsi? Dan kenapa pula anak tersebut di siksa? Entahlah pemikiran orang orang seperti itu bagi Joe sangat sempit.

"Dan sial nya gadis itu mendapat kan orang tua sambung yang sangat tidak cocok di sebut orang tua" lanjut Joe yang sudah memahami dan di angguki oleh Axel.

"Karna gadis itu, Aldian seperti tidak punya tujuan hidup" ucap Axel yang mengingat kejadian di club waktu itu.

Joe menatap tidak suka anak nya "Kau belum merasakan jatuh cinta. Jadi jangan menilai seseorang seperti itu" ucap Joe.

Axel terkekeh melihat Daddy nya, ia sudah yakin jika Daddy nya pasti sudah mengenal cinta lagi, walaupun sangat mustahil bagi Axel "Bahkan Daddy sendiri pernah berkata jika Daddy tidak percaya apa itu cinta." pungkas Axel mengingat perkataan Joe yang mengatakan dia tidak lagi percaya dengan cinta bahkan seorang wanita.

Joe menatap geram Axel pernyataan nya tersebut menjebak diri nya sendiri, memang jika bersama Axel dan Arav Joe akan kalah telak. Ia enggan lagi membahas tentang masalah cinta dan wanita.

Sempat hening beberapa saat lalu Joe bertanya lagi kepada Axel, "Siapa orang tua yang mengadopsi gadis itu?" tanya Joe.

Axel tersenyum remeh dan menggeleng tanda tak tahu, "Aku tidak mencari tahu orang tua gadis itu. jawab Axel enteng.

Joe menggeram kesal "Ck!, Kenapa tidak kau cari?!" tanya nya dengan nada di naikkan satu oktaf.

Axel terkekeh lagi dan Joe berdecih,"Hei Dad, kau tidak ingat?, Kau mengatakan kepada ku hanya mencari tentang gadis itu. Bukan tentang orang tua nya" jawab Axel santai.

Rasa nya Joe ingin menenggelamkan Axel ke dasar laut "Sejak kapan kau menjadi bodoh Axel?!" kesal Joe tak tahan lagi melihat kebodohan Axel. Apa salah nya jika sekalian mencari data tentang orang tua sambung gadis tersebut. Dan Axel menghendikkan bahu nya acuh.

"Ck!, Lebih baik kau keluar dari sini, dari pada Daddy jadikan samsak" ucap Joe ketus.

Axel menuruti perkataan Joe, ia keluar dari ruangan tersebut namun sebelum ia memegang gagang pintu ruangan tersebut suara Joe menginstrupsi nya.

YOUR' SPECIAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang